Saat ia berjalan di luar pun orang-orang selalu meneriakinya sebagai pembohong.
Berbagai fitnah pun terus berdatangan dan semakin memojokkannya.
Bukti-bukti yang ditunjukkan tidak meredam kebencian masyarakat terhadap Tablo.
"Orang-orang ini tidak menerima kebenaran," ungkap Black, perwakilan Standford, mengutip Stanford Magazine.
Baca Juga: Kisah Asmara Soekarno dengan Inggit, Terpaut Umur 12 Tahun dan Bercerai Setelah 20 Tahun Bersama
"Mereka tidak akan menerima segala hal yang tidak sesuai dengan apa yang telah mereka percayai," lanjutnya.
Beberapa alumni Standford yang merupakan teman dari Tablo semasa kuliah ingin membantunya.
Namun, itu juga tidak cukup untuk membuat masyarakat percaya dan terlalu berbahaya.
Tantangan
Pada suatu kesempatan, Tablo ditantang untuk mencocokkan transkrip nilai miliknya dan yang tersimpan di kampusnya.
Ia juga akan diikuti kamera untuk membuktikan apakah ia memang benar-benar menempuh pendidikan di sana.