Sejak kecil, Earheart sudah hidup berkecukupan.
Pasalnya, ayahnya bekerja sebagai pengacara kereta api, sedangkan ibunya berasal dari keluarga yang kaya raya.
Earheart sudah menunjukkan jiwa petualangnya sejak kecil.
Ia juga merupakan anak yang mandiri.
Baca Juga: Dua Wanita Asal Papua Direkrut Menjadi Pilot Perempuan Pertama Garuda Indonesia
Dapat dikatakan, sifatnya saat dewasa tidak jauh berbeda dengan sifatnya saat masih anak-anak.
Namun, sepeninggal kakek dan neneknya, keluarganya harus mengalami penurunan secara finansial.
Semua itu disebabkan oleh sang ayah yang kecanduan alkohol.
Keluarga kemudian tinggal berpindah-pindah.
Earheart pun berhasil menyelesaikan pendidikan tingkat SMA di Chicago tahun 1916.
Setelah ibunya menerima warisan, Earheart kemudian melanjutkan sekolah di Pennsylvania.