Follow Us

Sejarah Gelap di Balik Tradisi Panjat Pinang HUT RI, Sempat Jadi Lelucon Belanda Melihat Kebodohan Pribumi Berebut Sembako

Tata Lugas Nastiti - Senin, 12 Agustus 2019 | 12:58
Sejarah Gelap di Balik Tradisi Panjat Pinang HUT RI, Sempat Jadi Lelucon Belanda yang Ingin Lihat Kebodohan Pribumi Berebut Sembako
KOMPAS.com/GARRY ANDREW LOTULUNG

Sejarah Gelap di Balik Tradisi Panjat Pinang HUT RI, Sempat Jadi Lelucon Belanda yang Ingin Lihat Kebodohan Pribumi Berebut Sembako

Baca Juga: Nahas! Niat Hati Romantis Bercumbu di Pinggir Jembatan, Pasangan Kekasih Tewas Terjatuh dari Ketinggian 15 Meter

Perlombaan ini hanya membawa memori pahit dari masa lalu.

Pemusik Harry Roesli kepada harian Kompas juga pernah menyuarakan kontra terhadap perlombaan panjat pinang.

Menurut dia, ada kenyataan "kelas sosial" di lingkungan masyarakat pada perayaan kemerdekaan.

Baca Juga: Perjuangan Luqman Afifi, Rela Makan Telur Tiap Hari dan Tinggal Berdesakan dengan 8 Orang Demi Nabung Biaya Nikah Sebesar Rp 61 Juta

Orang kaya cenderung hanya menyumbang saja dan tidak ikut kegiatannya.

"Kalaupun ikut kegiatannya paling-paling hanya ikut pertandingan catur saja.

Sementara dalam proses bergaul itu sebenarnya ada isi hati lain.

Si orang kaya menyumbang supaya ia bisa hidup aman di lingkungan itu. Supaya tidak ada yang menjarah hartanya," tutur Harry seperti dikutip Sosok.ID pada harian Kompas, edisi18 Agustus 2002 silam via Kompas.com.

(*)

Source : Kompas.com, Warta Kota

Editor : Sosok

Baca Lainnya

Latest