Follow Us

Perjuangan Pengusaha Bumbu Olahan Daging, Sempat Bangkrut dan Jadi Pedagang Asongan, Kini Raup Omzet Puluhan Juta

Dwi Nur Mashitoh - Minggu, 11 Agustus 2019 | 16:45
Bumbu rendang paling laris di antara semua jenis bumbu pada musim Lebaran Haji di Hari Raya Idul Adha 1440 H/2019 ini. Salah satu pegawai di Gubug Ndeso menunjukkan bumbu rendang kemasan sebagai salah satu bumbu yang paling laris dicari.
KOMPAS.com/DANI JULIUS

Bumbu rendang paling laris di antara semua jenis bumbu pada musim Lebaran Haji di Hari Raya Idul Adha 1440 H/2019 ini. Salah satu pegawai di Gubug Ndeso menunjukkan bumbu rendang kemasan sebagai salah satu bumbu yang paling laris dicari.

Dari stasiun satu ke stasiun lainnya, keduanya menawarkan panganan kemasan.

"Bawa nasi gudeg ngasong. Waktu itu sudah punya 2 anak, tapi tinggal sama neneknya di Wates," kenang Tutik.

Dan saat itu pula, keduanya harus berhadapan dengan petugas tantrib setempat.

Dagangan mereka ludes tak bersisa karena disita.

Baca Juga: Mendur Bersaudara, Fotografer Momen Pembacaan Teks Proklamasi Kemerdekaan 17 Agustus 1945

Hal itu bahkan membuat mereka nyaris depresi.

Saat itu pula mereka memutuskan untuk pulang ke Wates dengan tekad akan mengubah nasib.

"Kami sampai berdiri berdua di ujung jembatan layang. Mobil terlihat kecil di bawah kami. Saya bilang dunia ku bukan di sini. Ayo bali (ayo pulang) ning Wates. Kita bisa hidup layak. Kita harus hidup layak," kenangnya.

"Saya ini sebenarnya bisa bikin kue kering dan kue basah. Kenapa harus seperti ini (jadi pengasong). Ayo pulang. Pulang," jelasnya.

Kembali bangkit

Sesampainya di Wates, mereka mulai membangun bisnis bumbu masak.

"Kuncinya kemauan dan kreatif. Peluang sebenarnya banyak sekali. Dari semula sakit hati, saya harus bangkit. Orang kalau ingin sukses itu harus berjuang, melampauinya dengan tidak putus asa," katanya.

Source : Kompas.com

Editor : Sosok

Baca Lainnya

Latest