Follow Us

Perjuangan Pengusaha Bumbu Olahan Daging, Sempat Bangkrut dan Jadi Pedagang Asongan, Kini Raup Omzet Puluhan Juta

Dwi Nur Mashitoh - Minggu, 11 Agustus 2019 | 16:45
Bumbu rendang paling laris di antara semua jenis bumbu pada musim Lebaran Haji di Hari Raya Idul Adha 1440 H/2019 ini. Salah satu pegawai di Gubug Ndeso menunjukkan bumbu rendang kemasan sebagai salah satu bumbu yang paling laris dicari.
KOMPAS.com/DANI JULIUS

Bumbu rendang paling laris di antara semua jenis bumbu pada musim Lebaran Haji di Hari Raya Idul Adha 1440 H/2019 ini. Salah satu pegawai di Gubug Ndeso menunjukkan bumbu rendang kemasan sebagai salah satu bumbu yang paling laris dicari.

Bahkan, untuk memnuhi permintaan pasar, wanita 43 tahun ini memproduksi setidaknya 4.000 bungkus plastik bumbu rendang.

Baca Juga: Kisah Inspiratif Nenek Sahnun, Kumpulkan Uang Rp 10 Juta Hasil Mulung Selama 5 Tahun untuk Berkurban, Hingga dapat Hadiah Umrah Gratis

Selain itu, bumbu tongseng juga ia buat lebih banyak, yaitu 1.500 bungkus.

“Kami menjual sebanyak 10.000 bungkus bumbu di Idul Adha tahun ini, lebih banyak dibanding tahun lalu yang 7.000 bungkus,” kata Tutik.

Harga satu bungkus plastik bumbu buatannya, ia mematok harga Rp 5.000.

Ia mendistribusikan bumbu-bumbunya ke pasar-pasar tradisional.

Baik di dalam Kota Wates maupun kota-kota di Jawa Tengah yang berbatasan dengan Kulon Progo.

Orang-orang pasar biasa menjual bumbunya dengan harga Rp 6.000 untuk satu bungkusnya.

Sedangkan, untuk COD (cash on delivery) atau diantar hingga rumah, harga per bungkusnya bisa mencapai Rp 8.000.

Baca Juga: Ching Shih, dari Prostitusi hingga Menjadi Perompak Wanita Terhebat Sepanjang Sejarah, Kuasai Hingga 1800 Kapal

Tutik mengaku telah memulai bisnisnya sejak 2004 lalu.

Ia meyakini bahwa kunci yang membuatnya bisa bertaha dan berkembang sampai sekarang ada pada bahan baku dan racikan bumbu yang dibuatnya.

Source : Kompas.com

Editor : Sosok

Baca Lainnya

Latest