Saat masih hidup, ayah Teguh bekerja sebagai peminta-minta (pengemis) dan ibunya bekerja menjadi pemulung.
Keadaan semakin diperparah dengan kondisi rumah Teguh yang memprihatinkan.
Juga sudah lima bulan Teguh belum bisa bayar tunggakan listrik.
"Sekitar lima bulan saya belum bisa bayar listrik karena tidak ada biaya," katanya.
Sementara itu tetangga Teguh, Lanjar (50) mengungkapkan Mulyati minggat sejak puasa Ramadan tepatnya Mei 2019.
Awalnya Mulyati pamit mau bekerja ke ibukota.
"Pernah sekali pulang. Hanya sebentar terus pergi lagi sampai sekarang. Saya tanya anak-anaknya katanya tidak ditinggalin (uang) sama sekali," kata Lanjar.
Tetangga kanan-kiri dan kelurahan yang mengetahui hal ini juga mengulurkan bantuan kepada Teguh dan kedua adiknya.
"Tetangga sekitar yang kasihan ngasih bantuan ke mereka. Ada bantuan dari kelurahan juga tiap 3 bulan sekali. Untuk makan, biaya sekolah. Tetangga yang butuh bantuan tenaga mengajak Teguh untuk membantu, kemudian dikasih uang," beber Lanjar. (*)