Pihak kepolisian mengungkap pelaku bahkan menyalahkan pihak pelayanan masyarakat tanpa sebab.
Usut punya usut rupanya sang pelaku diduga mengidap gangguan jiwa depresi hingga skrizofenia.
Pihak psikologi kriminal kepolisian Scotland mengatakan bila pelaku memiliki tendesi emosi yang berubah-ubah.
Atas kejadian ini, pelaku rencananya akan menjalani sidang di pengadilan Bromley Youth pada hari ini, Selasa (6/8/2019) untuk mempertanggung jawabkan aksi nekatnya.
(*)