Sosok.ID- Komando Pasukan Katak (Kopaska) TNI AL, dibentuk pada tanggal 31 Maret 1962 oleh Presiden Soekarno.
Pembentukan si 'Manusia Katak' tak lain dan tak bukan untuk mendukung kampanye militer Indonesia merebut Irian Barat dari tangan Belanda.
Misi pertama si manusia katak saat Trikora sudah sangat sulit.
Yakni melakukan serangan torpedo berjiwa ke kapal induk Belanda saat itu, Hr. Ms. Karel Doorman.
Para personil Kopaska juga memiliki kemampuan Tri Media.
Mereka bisa melaksanakan berbagai operasi di medan apapun, dalam kondisi apapun.
Misi penyusupan, penghancuran, intelijen, penculikan terhadap musuh dan demolisi bawah air menjadi makanan sehari-hari personil Kopaska.
Mengutip dari Buku Kopaska Spesialis Pertempuran Laut Khusus, ketika operasi Trikora dilancarkan, pasukan Kopaska diberangkatkan ke Surabaya dari Jakarta.
Mereka lantas menuju gudang Penataran Angkatan Laut (PAL) untuk mengambil senjata dan perlengkapan tempur lainnya.
Namun sesampainya di sana isi gudang sudah raib yag ternyata senjata-senjata macam AK-47 sudah digunakan oleh pasukan lain dan sukarelawan yang hendak diterjunkan ke Irian Barat.
Tak pelak Kopaska harus terpaksa menggunakan senapan Madsen M-50 buatan Denmark yang tersisa di gudang.
Untuk melaksanakan Demolisi (peledakan) bawah air di medan operasi nantinya, personil Kopaska juga kebingungan karena kurangnya peralatan.
Baca Juga: Perjuangan Nadya Valerie Bangkit dari Penyakit Kanker, Jadi Youtuber dan Lulus Program Magister
Untung mereka menemukan beberapa gulung kabel Firecord yang merupakan kabel pemicu bahan peledak.
Rupanya para personil Kopaska juga dibekali Kondom dalam jumlah banyak.
Ternyata fungsi kondom ialah untuk membungkus bahan peledak dan detonator ketika melakukan demolisi bawah air.
Terlihat nyeleneh dan sepele memang, namun harus diakui jika kondom sangat penting bagi Kopaska tatkala melaksanakan misi peledakan bawah air.
Bahkan saat melaksanakan misi Trikora, personil Kopaska sudah membayangkan bakal kesulitan jika tak ada kondom.(*)