"Masih ada asap, karena lahan gambut. Jadi petugas masih melakukan pendinginan. Kita dari tim satgas darat juga dibantu helikopter dan petugas pemadam dari PT RAPP," ujar Aidil.
Menurut keterangannya, luas lahan yang terbakar mencapai ratusan hektare.
Sehingga banyak kendala yang harus dihadapi oleh petugas.
"Kendalanya, sulit akses ke lokasi. Kemudian ada titik api yang sangat jauh dari sumber air," ujarnya. "Bahkan prajurit harus menggendong air dalam tangki punggung namanya, sejauh dua kilometer. Karena selang mesin pompa air tidak sampai ke titik api," jelasnya.
Adapun, asap kebakaran yang cukup pekat juga menjadi kendala.
Baca Juga: Viral Anggota TNI Menangis Karena Anaknya Meninggal : Anakku Maafin Ayah, Dedek Pergi Ayah Nggak ada
Pasalnya lahan yang terbakar adalah tanah gambut dengan kedalaman hingga dua meter.
"Ancaman bagi prajurit adalah asap. Kalau asap terlalu pekat di lokasi, prajurit satu sampai dua jam (pemadaman) itu ada yang mual," sebutnya.
Selain di Desa Bedagu, lanjut dia, prajurit TNI juga dikerahkan untuk pemadamam karhutla dilakukan di Desa Penarikan dan Desa Sering.
"Kita sudah menurunkan 150 personel di tiga titik kebakaran lahan di Pelalawan ini. Ketiga lokasi ini, tingkat kesulitan memadamkan api hampir sama. Sama-sama gambut," sebutnya.
Walaupun banyak kendala, ungkap Aidil, TNI optimis bahwa karhutla di wilayah kerjanya akan segera teratasi.