Follow Us

Pegawai ASN Masih Aktif dan Pensiunan Pegawai Lingkup Pemkab Mimika Bentuk Aliran Sesat

Andreas Chris Febrianto Nugroho - Minggu, 04 Agustus 2019 | 08:00
Kelompok Aliran Sesat Berkedok Katolik
IRSUL PANCA ADITRA

Kelompok Aliran Sesat Berkedok Katolik

"Kelompok ini hadir di Timika sejak tahun 2010 lalu. Awalnya kelompok ini mengajarkan ajaran yang sama dengan Agama Katolik.

Namun, lama kelamaan kelompok ini justru menyimpang dari ajaran Katolik," kata Agung didampingi Kapolsek Mimika Baru AKP P Ida Wayramra, dan Kanit Reskrim Ipda Andi Suhidin, Sabtu (3/8/2019) kepada wartawan Kompas TV.

Sebelum menetapkan pengikut kelompok ini sebagai tersangka, polisi telah meminta keterangan saksi ahli dari Kasi Urusan Agama Katolik Kementerian Agama Kabupaten Mimika.

Termasuk melakukan klarifikasi dengan Pastor Gereja Katolik Santo Stefanus Sempan Lambertus Nita, OFM.

Baca Juga: Silas Papare, Mantan Mata-mata Amerika Asal Papua yang Jadi Pahlawan Nasional Atas Usahanya Bawa Bumi Cendrawasih Kembali ke Pelukan Ibu Pertiwi

Kelompok ini diamankan pada Minggu (28/7/2019) di tempat peribadatan mereka di Jalan Petrosea, Irigasi, Distrik Mimika Baru, setelah kepolisian mendapat laporan masyarakat.

Di tempat tersebut diamankan 1 meja kayu berbentuk segitiga warna cokelat, 2 spanduk bergambar cakra bertuliskan putra api dan roh, 1 spanduk bertuliskan cakra delapan, 2 bingkai bergambar hati malaikat bumi bertuliskan putra api, dan 4 bingkai pedoman petunjuk arah hidup.

Diamankan juga 5 kain selendang warna kuning biru dan keemasan, 1 meja papan terbungkus kain warna biru, 2 tempat untuk bakar kemenyan, 1 bantal dan 1 tikar.

Para tersangka dikenakan Pasal 156a KUHP junto Pasal 55 ayat (1), dengan ancaman pidana penjara maksimal 5 tahun. "Mereka dikenakan pasal penodaan agama," pungkas Agung.

Baca Juga: ZKZM-500, Senapan Laser Buatan China yang Disebut Mirip Senjata Stormtrooper di Film Star Wars, Bisa Jangkau Target Sejauh 1 KM!

Kedua tersangka kini menyesali perbuatannya. Mereka mengakui bahwa mereka juga menjadi korban.

"Kami menyesali perbuatan kami," kata keduanya. Pastor Gereja Katolik Santo Stevanus Sempan Lambertus Nita menegaskan bahwa kelompok tersebut telah menyimpang dari ajaran Katolik.

Source : Kompas.com, Tribunnews.com

Editor : Tata Lugas Nastiti

Baca Lainnya

Latest