Akibat perlakuan yang kejam dari si majikan, akhirnya Sri memutuskan untuk kabur.
Usahanya berhasil sekarang ia dirawat di KJRI Jeddah.
Sri berangkat pada 24 Desember 2017 silam, sempat menelpon sang Ibu, Nurasiah.
Di dalam percakapan via telepon inilah Sri sempat mengeluh kerap disiksa.
"Dia bilang saya disiksa di sini, carikan saya tekong yang berangkatkan dan pulangkan saya, saya sudah tidak tahan," tutur Nurasiah pada wartawan Kompas.com, Sabtu (27/7/19).
Mendapati kabar dari Sri, keluarga pun panik dan mencari tekong yang memberangkatkan Sri.
Dari sang tekong ini, keluarga mendapatkan nomor kontak seseorang di agensi di Riyadh.
Bak peribahasa lempar batu sembunyi tangan, agensi di Riyadh yang dihubungi justru meminta keluarga untuk menelpon dan menanyakan nasib Sri pada tekong.
Baca Juga: Pergoki Istrinya Selingkuh dengan Pria Lain, Seorang Anggota TNI Ngamuk: Saya Bunuh Kamu!
"Mereka saling lempar tanggung jawab, setelah terus kami desak, 28 Januari 2019, agen berhasil menelepon majikan Sri, tetapi pihak agen diminta tidak menelpon dan menganggu anak saya, karena sedang sibuk bekerja," kata Nurasiah.
Setelah beberapa jam, Bibi Sri menelpon melalui pesan suara WhatsApp setelah mendapat nomor majikan dari agen yang gagal berkomunikasi dengan Sri.