Dokter menambahkan bahwa benda-benda tersebut kebanyakan terbuat dari tembaga dan kuningan.
Kepala departemen bedah di Sekolah Tinggi dan Rumah Sakit Medis Pemerintah Rampurhat, Dr. Siddharta Biswas, mengatakan pasien itu tidak bisa makan makanan.
Dia mengatakan, "Pasien tampak lemah dan kurus pada saat dia dirawat di rumah sakit," katanya.
“Jumlah albumin dan hemoglobinnya sangat rendah sehingga kami tidak bisa segera melakukan operasi.
“Kondisinya sangat kritis sehingga dia membutuhkan setidaknya lima botol darah.
Baca Juga: Fenomena Tempelkan Es Lilin ke Organ Kewanitaan Akibat Gelombang Panas di Eropa
Selama seminggu dilakukan perawatan intensif karena Runi tak dapat makan secara normal.
Jadi tim dokter harus mengelola Total Parenteral Nutrition (TPN) untuk menyuntikkan makanan secara artifisial melalui mulut Runi.
Setelah perawatan selama seminggu dari awal ia masuk Rumah Sakit barulah tim dokter berani melakukan operasi pengangkatan benda asing tersebut.
"Jika kita tidak mengoperasi dia lebih awal, dia tidak akan selamat," kata Biswas.
Berjalan hampir satu jam lima belas menit , tim dokter mampu mengeluarkan sebagian besar logam dan perhiasan dari perut Runi.
Akhirnya benda-benda tersebut berhasil dikeluarkan oleh tim dokter.