Todd Hemmen, asisten agen khusus yang bertanggung jawab di kantor FBI di San Diego, tempat investigasi pusat, mengatakan calon korban perlu berhati-hati tentang penawaran yang melibatkan perjalanan ke Indonesia.
Satu-satunya negara yang telah menjadi tujuan sejauh ini.
Permintaan uang di muka adalah pengaturan yang biasa dengan embel-embel agar cepat menaikkan nama mereka di industri hiburan.
Tambahnya, sehingga sangat penting untuk memverifikasi terlebih dahulu tentang agen pencari bakat tersebut.
“Para penipu itu tampaknya melakukan pekerjaan yang sangat teliti baik dengan memeriksa latar belakang identitas fiktif mereka, sehingga mengetahui banyak tentang individu yang mereka wakili, dan juga pekerjaan menyeluruh dalam memeriksa pekerjaan yang dilakukan oleh banyak orang yang ditipu korban, "kata Mr Hemmen dalam sebuah wawancara dengan The New York Times.
“Harap diperhatikan bahwa ini adalah penipuan yang sedang berlangsung, dan orang-orang yang memiliki rencana untuk bepergian ke Indonesia untuk mendapatkan kesempatan kerja di industri hiburan harus melakukan penelitian tambahan dan melanjutkan dengan hati-hati,” kata FBI dalam rilis berita pada hari Senin.
Agensi memiliki formulir online untuk orang-orang yang berpikir mereka mungkin menjadi korban penipuan ini hingga 2013.
Nicoletta Kotsianas, direktur senior K2 Intelligence, sebuah perusahaan investigasi dengan kantor pusat di New York, mengatakan dalam sebuah wawancara pada Senin (15/7/19) bahwa perusahaannya percaya bahwa tawaran penipuan sedang dilakukan oleh seorang individu.
K2 telah menyelidiki kasus ini sejak 2017 atas nama beberapa eksekutif industri yang mengatakan mereka telah ditiru.
Adapun individu-individu yang ditipu, jika mereka mencari pekerjaan dan memiliki informasi kontak yang tersedia secara online, mereka dapat dengan mudah ditemukan oleh para penjahat, kata Ms. Kotsianas.
Sedangkan F.B.I. tidak akan memberikan perkiraan berapa banyak orang yang telah ditipu atau berapa banyak uang yang telah mereka hilangkan.