Baca Juga: 6 Kali Gagal Diterima, Putri Seorang Petani Ini Akhirnya Resmi Jadi Perwira TNI
Dari situlah Halim mempunyai kesempatan untuk kembali ke tanah air, sekembalinya ke Tanah kelahiran ternyata di Indonesia sedang terjadi masa Revolusi.
mantan kru MLD Belanda tersebut lalu merapat ke Badan Keamanan Rakyat Udara milik Indonesia.
Halim adalah awak pesawat amfibi Catalina PBY yang bisa mendarat di air.
Meski upah tentara Indonesia lebih kecil ketimbang upah tentara Belanda pada masa itu, Halim tetap bergabung dengan tentara tanah kelahirannya.
selepas bergabung dengan Angkatan Udara Indonesia, beberapa misi sukses ia jalankan.
Sampai tahun 1947, menjadi tahun kelam baginya dan Angkatan Udara Indonesia.
Abdul Halim Perdanakusuma bersama koleganya Iswahyudi menjadi korban jatuhnya pesawat AVRO Anson di Tanjung Hantu, Semenanjung Malaya.
Selepas kematiannya Abdul Halim Perdanakusuma dikenang sebagai salah satu pahlawan Dirgantara Indonesia dan namanya dipakai sebagai nama salah satu bandar udara di Indonesia.
(*)