Selain itu, perekonomian Israel yang terus tumbuh juga turut mempengaruhi masyarakat untuk memilihnya kembali saat pemilu.
Walaupun begitu, ia juga tidak terhindar dari para kritikus yang mencibirnya sebagai sosok yang tidak demokratis dan anti-kritik dengan merujk pada kebijakan represifnya terhadap oposisi serta minoritas warga Arab di Israel.
Namun, untuk saat ini Netanhayu sedang menghadapi masa sulit yang akan menguji seberapa lama ia dapat mempertahankan kekuasaannya.
Pasalnya saat ini ia diinvestigasi terkait dengan sejumlah skandal korupsi.
Bahkan Maret lalu, Jaksa sudang mengumumkan bahwa institusinya berencana untuk mendakwa Netanyahu secara resmi.
Sampai saat ini dakwaan tersebut belum diajukan dan Netanyahu telah membantah tuduhan tersebut berulang kali dan mengecam rencana dakwaan sebagai upaya politik untuk menjatuhkannya.
Pemilu yang akan diselenggarakan pada bulan September ini akan kembali mempertaruhkan posisinya di mata masyarakat Israel.
Pasalnya pemilu dini atau pemilu ulang terpaksa digelar hanya lima bulan setelah pemilu bulan April lalu ketika Netanyahu menang tipis secara mengejutkan gagal membentuk pemerintahan mayoritas dalam batas waktu yang telah ditentukan.
Baca Juga: 10 Tahun Jadi Tetangga Nunung, Krisna Mukti Berikan Kesaksian Soal Penemuan Narkoba