Sosok.ID - Evi Apita Maya yang merupakan calon anggota DPD Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) tak terima dengan tudingan jika dirinya mengedit foto pencalonannya secara berlebihan.
Menurutnya, wajar jika ada calon pemimpin ingin menampilkan foto terbaik di alat peraga kampanye.
Evi juga amat yakin jika foto presiden pun juga diedit.
"Setiap calon pemimpin, setiap siapapun yang ingin menampilkan identitasnya di depan umum pasti menampilkan foto yang terbaik, termasuk presiden pun (fotonya) diedit," kata Evi saat ditemui di Gedung Mahkamah Konstitusi ( MK), Jakarta Pusat, Kamis (18/7/2019) seperti dikutip dari Kompas.com.
Menurutnya ukuran cantik tidaknya seseorang dinilai subjektif.
Maka ketika masa kampanye banyak warga yang malah menyukai paras asli Evi dibanding dengan foto di alat peraga kampanye.
Berdasarkan hal itu Evi tak setuju dengan tudingan pesaingnya Farouk Muhammad yang mengatakan Evi terlalu mengedit fotonya supaya terlihat cantik dengan tujuan manipulasi.
Evi mengaku, Farouk adalah satu-satunya orang yang mempersoalkan foto pencalonannya.
"Jadi tidak selamanya orang bilang foto saya itu lebih bagus daripada aslinya," katanya.
Evi mengakui bahwa banyak masyarakat yang tertarik karena melihat foto pencalonannya. Namun, hal itu ia nilai wajar.