“Saya tidak tahu juga apa penyebabnya, ada yang tersenggol saat joget kemudian marah dan terjadi perkelahian.
"Lalu kami dengar suara letusan senjata, dan saya lihat kawan saya sudah jatuh ke tanah dan berdarah,” ungkap Ahmad.
Ahmad mengatakan jika ia memang melihat ada seorang anggota polisi yang menembakkan senjatanya.
Peluru yang ditembak oknum polisi itu mengenai bagian pelipis mata kanan korban.
Ahmad pun menduga jika tembakan itu bukanlah tembakan peringatan.
“Sepertinya bukan tembakan peringatan itu, dalam kondisi terkejut saya dan seorang teman lain kemudian membawa korban ke rumah sakit, dengan sepeda motor,” ujar Ahmad.
Sempat dibawa ke RSUD Singkil, pihak rumah sakit malah mengajukan agar korban dibawa ke RS di Medan, Sumatera Utara untuk perawatan lebih intensif.
Namun sayang, korban menghembuskan napas terakhirnya di tengah perjalanannya menuju rumah sakit di Medan.
Di sisi lain, Kapolres Aceh Singkil AKBP Andrianto Argamuda membenarkan kejadian penembakan ini.