Indonesia dan ASEAN Bak Diludahi, Australia Beli Kapal Selam Nuklir

Sabtu, 11 Maret 2023 | 20:42
tangkapan layar Quora

Australia akan bangun kapal selam nuklir yang bisa ancam perdamaian di ASEAN

Sosok.ID - Kabar mengejutkan datang dari negara tetangga Indonesia, Australia yang mendatangkan 5 kapal selam nuklir dari Inggris dan Amerika Serikat (AS).

Padahal beberapa waktu sebelumnya, lewat Menteri Luar Negerinya, Indonesia yang kini menjabat sebagai Ketua negara-negara di kawasan Asia Tenggara (ASEAN) telah menyinggung soal senjata nuklir.

Bahkan dalam pernyataan resmi Menlu Retno Marsudi menyebut ASEAN telah bersepakat tidak boleh adanya penggunaan senjata nuklir di kawasan Asia Tenggara.

Namun siapa sangka, baru-baru ini keputusan Australia dengan mendatangkan 5 kapal selam nuklir tersebut bak meludahi keputusan negara-negara di ASEAN.

Mengingat Australia merupakan tetangga dari sejumlah anggota ASEAN.

Melansir dari Al Jazeera, Kamis (9/3/2023) Australia telah bersepakat akan mendatangkan 5 kapal selam nuklir lewat aliansi pertahanan Australia, Inggri, dan Amerika Serikat (AUKUS).

Setidaknya lima kapal selam tenaga nuklir kelas Virginia dari AS akan didatangkan oleh militer Australia.

Rencana pembelian kapal selam nuklir tersebut, dalam waktu dekat ini akan dimulai dengan kunjungan satu unit kapal selam dari AS ke Australia.

Sementara itu, pembangunan kapal selam nuklir dari ketiga negara itu akan dilakukan pada akhir tahun 2030 mendatang.

Mengutip dari Reuters, seorang pejabat AS mengungkapkan bahwa kapal selam nuklir Australia itu akan dilengkapi dengan desain dan teknologi canggih.

Senin (13/3/2023) Perdana Menteri Australia, Anthony Albanese akan menemui Presiden AS Joe Biden dan PM Inggris Rishi Sunak di San Diego untuk membahas terkait kerja sama kapal selam nuklir tersebut.

Sebagai informasi, aliansi militer AUKUS pertama kali dicetuskan pada September 2021 silam.

Dalam kesepakatan tiga negara tersebut, salah satunya adalah untuk membangun kapal selam nuklir yang akan diperuntukkan bagi militer Australia.

Selain China, Indonesia juga menjadi negara yang getol mengkritisi keputusan Australia untuk memiliki kapal nuklir.

Keputusan Australia membentuk AUKUS dan membangun kapal selam nuklir akan membuat situasi di kawasan Asia Pasifik semakin panas.

tangkapan layar Quora

Australia akan bangun kapal selam nuklir yang bisa ancam perdamaian di ASEAN

Ditambah lagi pada Selasa (28/2/2023) lalu, lewat siaran pers Kemenlu Indonesia telah memberi peringatan keras soal senjata nuklir.

Ditunjuk sebagai Ketua ASEAN, Indonesia dengan tegas menolak adanya peningkatan pembangunan senjata nuklir yang dilakukan oleh sejumlah negara.

Retno Marsudi dalam kesempatan di acara Conference on Disarmament di Jenewa, Swiss pada Senin (27/2/2023) lalu menyerukan harus adanya tindakan nyata untuk mencegah peningkatan ancaman perang dunia III.

Salah satunya tindakan untuk menahan diri memiliki senjata nuklir.

“Tanpa aksi nyata yang tegas, bencana nuklir hanya soal waktu, dan risiko ini semakin besar seiring menajamnya rivalitas antar-kekuatan besar," kata Menlu.

Oleh karena itu pelucutan senjata nulir kepada negara-negara yang memilikinya pun menjadi solusi utama.

"Hal ini akan menjadi insentif bagi negara-negara yang telah mematuhi kewajibannya di bawah Non-Proliferation Treaty serta meningkatkan rasa saling percaya antara negara pemilik dan non-pemilik senjata nuklir," tambah Retno Marsudi.

Sebagai Ketua ASEAN, langkah nyata diakui oleh Retno Marsudi diambil oleh negara-negara di kawasan Asia Tenggara soal senjata nuklir.

“Sebagai Ketua ASEAN tahun ini, Indonesia akan terus memajukan zona bebas senjata nuklir di kawasan Asia Tenggara," pungkas Retno.

Namun agaknya, langkah ASEAN itu kini terganjal dengan kenekatan Australia yang akan membangun senjata nuklir dalam bentuk kapal selam.

(*)

Baca Juga: Luput, Bukan Sasar Laut China Selatan, Pakta AUKUS Targetkan Luar Angkasa

Editor : Andreas Chris Febrianto Nugroho

Baca Lainnya