Pro-Kontra Richard Eliezer Jadi Polisi Lagi, Ibu Brigadir J Menangis

Minggu, 19 Februari 2023 | 11:33
KOMPAS.com/KRISTIANTO PURNOMO

Tanggapan Kapolri, orang tua Brigadir J, dan pengamat soal kemungkinan Richard Eliezer atau Bharada E kembali jadi polisi atau polri.

Sosok.ID - Cuma divonis 1,5 tahun penjara usai menembak Brigadir J atas perintah Ferdy Sambo, Richard Eliezer atau Bharada E berpeluang kembali jadi polisi.

Hal itu menuai beragam reaksi beragam dari berbagai sudut pandang, mulai dari Kapolri, pengamat, hingga keluarga Brigadir J.

Mengutip Kompas TV, kuasa hukum Richard, Ronny Talapessy mengatakan kliennya berharap usai bebas bisa kembali menjadi anggota korps Brimob

"Adalah harapan dari Richard Eliezer untuk kembali berdinas menjadi anggota Brimob. Itu adalah kebanggaan dari Richard Eliezer," kata Ronny, Rabu (15/2/2023).

Ibunda Richard, Rynecke Alma Pudihang pun mengharapkan hal yang sama.

“Dia (Richard) memang ingin sekali (kembali menjadi polisi), karena itu kecintaannya, itu cita-citanya dari kecil dia ingin menjadi seorang anggota polisi dan sekarang menjadi anggota Brimob,” ujar wanita yang kerap disapa Ine itu.

Pengacara Brigadir J, Kamaruddin Simanjuntak pun tak keberatan dengan hal itu.

"Tidak keberatan karena saya sendiri juga yang berjuang supaya dia jadi JC," ujarnya.

Lalu, bagaimana respon Kapolri, pengamat, hingga keluarga Nofriansyah Yosua Hutabarat alias Brigadir J?

Respon Kapolri Listyo Sigit

Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo menerangkan bahwa pihaknya akan mempertimbangkan harapan orang tua Brigadir J dan harapan masyarakat.

"Kita juga melihat apa yang menjadi harapan masyarakat, harapan orang tua, itu semua menjadi pertimbangan kami untuk dalam waktu dekat apabila memang yang bersangkutan sudah menyatakan menerima," ujarnya Kamis, (16/2/2023), dikutip Sosok.ID dari Kompas.com.

"Itu semua menjadi bagian yang tentunya nanti akan dijadikan pertimbangan bagi komisi kode etik bagi institusi untuk bisa memutuskan satu keputusan yang adil bagi semua pihak," tambah Sigit.

Kapolri juga akan mempertimbangkan catatan Majelis Hakim dalam memutus pekara Bharada E.

Ibunda Brigadir J Menangis

Menanggapi kemungkinan sosok yang mengeksekusi anaknya akan kembali menjadi anggota Polri, Ibunda Brigadir J, Rosti Simanjuntak menangis.

Rosti berpesan, jika Bharada E memang kembali menjadi anggota Polri agar tidak menjadi sosok yang arogan dan tak tergiur iming-iming jabatan sampai merelakan moral.

"Untuk (Richard Eliezer) jadi anak jangan mudah tergiur dengan segala iming-iming atasan karena jabatan atau apapun itu yang bisa menyesatkan hidup dia," tutur Rosti, mengutip Tribun Jakarta.

"Eliezer sudah datang dan sujud di hadapan kami dari awal persidangan, semoga kata jujurnya bisa dipertanggungjawabkan di hadapan Tuhan."

"Tidak jadi arogan, serakah, hanya memikirkan dirinya sendiri, berjalanlah dia di jalan positif terutama di jalan yang dikehendaki Tuhan. Itulah harapan kami sebagai orang tua kepada Eliezer," tandas Rosti.

Sementara sang ayah, Samuel Hutabarat enggan terlalu banyak berkomentar. Ia menyerahkan keputusan sesuai aturan Polri.

"Itu adalah suatu aturan dari instansi pemerintahan atau kepolisian. Kita ikuti saja proses yang ada di Kepolisian," kata Samuel pada Jumat (17/2/2023), dikutip dari Kompas.com.

Pengamat Tak Setuju Richard kembali Jadi Polisi

Di sisi lain, pengamat kepolisian dari Institute for Security and Strategic Studies (ISESS) Bambang Rukminto menyampaikan pendapatnya.

“Merujuk pada PP Nomor 1 Tahun 2003, peluang kembali menjadi anggota Polri maupun PNS Polri untuk seorang anggota yang sudah divonis pidana itu sudah tertutup,” kata Bambang pada Sabtu (18/2/2023), dikutip dari Warta Kota.

Bambang menegaskan, tindakan Richard Eliezer patuh pada perintah keliaru Ferdy Sambo adalah sebuah ketidakprofesionalan.

Menurut Bambang, yang terjadi pada Richard adalah teguran agar polisi tak cuma patuh atasan tapi juga patuh peraturan.

“Kita ingin membangun polisi yang profesional atau tidak? Kalau taat pada pimpinan untuk melakukan hal yang salah diampuni, artinya kita permisif pada pelanggaran dan jauh dari semangat membangun polisi profesional,” kata Bambang.

“Publik harus bisa membedakan empati pada Eliezer sebagai manusia dengan upaya perbaikan institusi Polri,” pungkasnya. (*)

Baca Juga: Utang Budi Seumur Hidup Bharada E, Kejagung Akui Justice Collaborator Berkat Keluarga Brigadir J

Editor : Rifka Amalia

Baca Lainnya