Jika Jokowi 'Nekat' Lakukan Ini, Dukungan untuk Sosok Capres Anies Baswedan Diprediksi Meroket

Jumat, 06 Januari 2023 | 11:46
KOMPAS/WISNU WIDIANTORO | KOMPAS/ TOTOK WIJAYANTO

Presiden Jokowi dan Anies Baswedan

Sosok.ID - Dukungan terhadap calon presiden yang dideklarasikan Partai Nasdem, Anies Baswedan, diprediksi meroket jika Presiden Joko Widodo (Jokowi) lakukan hal ini.

Prediksi ini berkaitan dengan dugaan Jokowi tak senang Anies Baswedan dicalonkan sebagai presiden di saat Nasdem masih berada di kursi pemerintahan.

Pengamat politik dari lembaga survei Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC), Sirojuddin Abbas menyebut, justru jika Jokowi mendepak para menteri dari Partai Nasdem, simpati publik terhadap Anies Baswedan akan meroket.

Apalagi PDI-P sempat meminta agar menteri dari Partai Nasdem mengundurkan diri.

"Kalau simpati ke Nasdem dan ke Anies meningkat, bahwa ada risiko juga nanti dukungan ke Anies dan Nasdem malah menguat," ujar Abbas di Kantor DPP PSI, Jakarta Pusat, Kamis (5/1/2023), seperti dikutip dari Kompas.com.

Abbas menilai, publik bisa mengartikan didepaknya menteri dari Partai Nasdem diakibatkan rasa tidak suka Jokowi karena Anies Baswedan dideklarasikan.

Terlepas dari kebenarannya, reshuffle bisa diartikan sebagai hukuman bagi Nasdem.

"Keputusan untuk mengeluarkan, me-reshuffle menteri-menteri dari Nasdem, itu bisa dipersepsi sebagai hukuman dari Presiden kepada Nasdem. Gara-gara Nasdem mengumumkan dukungannya kepada Anies Baswedan," terang Abbas.

"PDI-P tentu saja tidak suka dengan keputusan Nasdem yang masih ada di koalisi, tapi sudah mendukung calon yang kelihatan seperti itu sikap dan posisi politiknya," kata Abbas.

Meski demikian, Abbas meyakini Jokowi tidak akan bertindak tanpa memikirkan efek politik setelahnya. Ia berharap presiden berhati-hati sebelum mengambil keputusan.

"Tapi saya kira Presiden tidak akan gegabah ambil keputusan. PDI-P punya aspirasi ya wajar," kata dia.

Reshuffle Diharap Pertimbangkan Kinerja Menteri

Di sisi lain, Direktur Eksekutif Charta Politika Yunarto Wijaya berharap jika reshuffle kabinet benar terjadi, Jokowi juga akan mempertimbangkan kinerja menteri, bukan sekedar alasan politik semata.

"Bukan hanya sekedar me-reshuffle menteri dari parpol yang misalnya bersikap beda, tapi menteri-menteri yang memang buruk juga saatnya di-reshuffle," ujarnya pada Kamis (5/1/2023).

"Jangan sampai ada menteri parpol lain yang hanya karena parpolnya loyal tapi kerjanya buruk dipertahankan," tambah Yunarto.

Meski begitu, Yunarto menyebut sah saja jika Jokowi merombak kabinet hanya karena alasan politik. Namun sebagian menilai hal itu kurang etis.

Hanya saja Yunarto menilai, baiknya reshuffle juga menjadi ajang memperbaiki diri.

"Sehingga kemudian publik juga mendapatkan hal yang positif dari reshuffle tersebut. Selain karena alasan politis tadi, tapi juga menteri yang diganti memang buruk, akan diganti yang lebih baik," ujar dia. (*)

Baca Juga: 3 Upaya Pelemahan Demokrasi versi Anies Baswedan hingga Sosok Ini Bantah Nasdem Membelot

Editor : Rifka Amalia

Baca Lainnya