Diduga Imbas Anies Baswedan Dicalonkan Jadi Sosok Presiden, Jokowi Wacanakan Reshuffle Menteri Nasdem

Selasa, 27 Desember 2022 | 10:33
TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN

Wacana Reshuffle Kabinet Indonesia Maju diduga karena Jokowi tak suka Nasdem mendeklarasikan Anies Baswedan di saat masih berada di barisan pemerintahan.

Sosok.ID - Wacana Reshuffle Kabinet Indonesia Maju diduga karena Jokowi tak suka Nasdem mendeklarasikan Anies Baswedan sebagai calon predisen 2024 di saat Nasdem masih berada di barisan pemerintahan.

Setelah Nasdem mendeklarasikan Anies Baswedan sebagai bakal calon presiden dalam pemilu 2024, muncul isu Jokowi akan mereshuffle menteri Kabinet Indonesia Maju.

Seorang pengamat menilai, jika reshuffle kabinet menteri didasari karena politik, maka kinerja tidak akan berguna.

Penilaian itu disampaikan oleh Pengamat politik dari Universitas Al Azhar Indonesia, Ujang Komarudin.

Ujang meyakini wacana perombakan Kabinet Indonesia Maju tak lepas dari manuver Partai Nasdem terkait pencalonan presiden 2024.

"Kemungkinan reshuffle kali ini basisnya politik. Saya melihat reshuffle kali ini adalah persoalan deklarasi Nasdem untuk Anies Baswedan," kata Ujang, Senin (26/12/2022), seperti dikutip Sosok.ID dari Kompas.com.

Ujang menerangkan, apabila politik menjadi dasar perombakan kabinet maka faktor kinerja tidak akan dipertimbangkan, bahkan jika menteri itu bekerja dengan baik.

Begitu sebaliknya, jika tidak ada faktor politik, bahkan ketika kinerja menteri buruk masih bisa dipertahankan.

Ujang menilai Jokowi tidak suka dengan cara Nasdem yang sudah mendeklarasikan calon presiden, padahal masih berada di barisan pemerintahan Presiden Joko Widodo.

Terlebih Nasdem akan berkoalisi dengan dua partai yang selama ini selalu bertentangan dengan pemerintahan, Demokrat dan PKS.

"Karena itu Jokowi tentu tidak suka, tidak senang dengan kondisi tersebut. Ketidaksukaan Jokowi itu kelihatannya akan berbuntut pada reshuffle kabinet," ucap Ujang.

Dia menambahkan, akan banyak menteri yang dirombak jika reshuffle berdasarkan pada kinerja. Namun hal itu mungkin tidak terjadi, karena Ujang meyakini perombakan itu akan didasari politik.

"Artinya ini pure karena politik, bukan berbasis pada kinerja. Kalau berbasis kinerja ya banyak menteri-menteri yang akan terkena reshuffle karena banyak kinerjanya yang babak belur, biasa-biasa saja, tidak perform,"

"Ketika Nasdem mencalonkan capres yang itu tidak disukai oleh kalangan Istana ya pasti punya risiko tersendiri dalam konteks politik. Dan Nasdem sudah tahu dan paham itu," tandasnya. (*)

Baca Juga: 'Anies Dilarang Masuk', Datang ke Karanganyar, Sosok Anies Baswedan Disambut Demo Masyarakat

Tag

Editor : Rifka Amalia