Tak Terima Dipecat Secara Sepihak, Sosok Eks Pengacara Bharada E Deolipa Yumara Bongkar Kode-kode Rahasia Terkait Pemecatannya, 'Siap, Jenderal'

Minggu, 14 Agustus 2022 | 12:26
TribunJakarta

Sosok Deolipa Yumara mantan pengacara Bharada E.

Sosok.ID -Deolipa Yumara bongkar kode-kode pada surat pencabutan kuasanya dari Bharada E atau Richard Eliezer yang penuh kejanggalan.

Sosok yang berhasil membuat Bharada E mengungkapkan sebagian kebenaran tersebut kini dipecat dan tak lagi menjadi pengacara Bharada E.

Tak terima akan hal itu, Deolipa pun menuntut bayaran sebesar Rp 15 triliun atas kerjanya selama 5 hari sebagai pengacara Bharada E.

"Ini kan penunjukan dari negara dari Bareskrim, tentunya saya minta fee saya dong. Saya akan minta jasa saya sebagai pengacara yang ditunjuk negara saya minta Rp 15 triliun. Supaya saya bisa foya-foya," kata Deolipa, Jumat (12/8/2022).

Kemudian Deolipa menggelar konferensi pers Sabtu (13/8/2022) yang menjelaskan bahwa uang Rp 15 triliun itu akan dibagi-bagikannya ke banyak pihak, termasuk keluarga Brigadir J.

“Saya minta ke Pak Jokowi, siapa tahu DPR banyak duit. Saya jeda dikit saya ini aktivis 98. Yang ikut dari masa Soeharto. Dibeginikan oleh negara saya minta ajah fee. Satu hari Rp 3 triliun cukup buat foya-foya,” kata Deolipa.

Ia pun menjelaskan uang tersebut akan dibagikan ke beberapa pihak.

“Saya mau foya-foya kan 5 hari Rp 3 triliun saya kasih ke petani-petani di Indonesia Rp 3 triliun saya bagi ke wartawan, Rp 3 tirliun ke semua orang susah, Rp 3 triliun SDM Polri jadi bagus, Rp 3 triliun saya mau kasih ke keluarga korban. Saya Cuma ambil nol rupiah, satu rupiah kan gak ada,” jelasnya.

Sebelumnya, beredar surat yang menyebutkan Bharada E alias mencabut kuasanya.

Namun Deolipa juga meragukan surat kuasa tersebut, karena tak terdapat kode seperti tanggal dan jam yang ia bicarakan dengan Bharada sebelumnya.

Kode rahasia

Deolipa pun menjelaskan beberapa kejanggalan pada surat cabut kuasa tersebut.

Melansir Kompas TV, Deolipa mengatakan beberapa surat yang sudah ditulis Bharada E selalu ada tanggal dan jam detail pada tanda tangannya.

Rupanya, mereka bertukar kode rahasia yang menjadi petunjuk jika Bharada E dalam tekanan.

"Jadi setiap surat dia selalu ada tanggal, jam dan lengkap detik-detiknyannya, surat pertama itu ya. Surat kedua surat kuasa Richard ke saya dibarengin 6 Agustus 2022 22:45 WIB. Karakter surat Bharada E,”jelas Deolipa.

Pada surat ketiga surat pencabutan kuasa Richard Eliezer ke Deolipa tidak terdapat tanggal dan jam seperti penampakan surat sebelumnya.

“Yang terakhir gak ada tanggal jam. Ketika saya ajukan gugatan perdata ke Bhraada E pencabutan ini apa persoalannya, tapi ini menguntungkan tidak ada lagi BAP yang berubah tunggu keputusan pengadilan,”jelas Deolipa.

Sebelumnya Deolipa juga membahas ada intervensi sosok jenderal pada surat pencabutan kuasa tersebut.

Deolipa dinilai terlalu banyak bicara soal materi Bharada E ke media.

Chat 'Jenderal'

Deolipa pun bongkar chat 'jenderal' di balik pencabutan kuasanya juga.

Bukti-bukti yang didapatnya dari tangkapan layar percakapan ditunjukkan sewaktu konferensi pers.

"Nggak tahu saya (sosok jenderal yang membuat Bharada E cabut kuasanya), 'siap Jenderal', (berarti) jenderal, dong," katanya, di Depok, Jawa Barat (Jabar), Sabtu (13/8/2022)

Tangkapan layar tersebut menunjukkan ada tanda 'pesan diteruskan' atau forwarded.

Diduga, pesan diketik sosok "jenderal" yang keberatan dengan Deolipa Yumara yang terlalu blak-blakan bicara ke publik.

Menurut sosok "jenderal" tersebut, informasi yang disampaikan Deolipa bertolak belakang dengan BAP Bharada E.

Deolipa juga mengaku sempat dipanggil Bareskrim Polri dan diminta untuk mengundurkan diri sebagai pengacara Bharada E.

Namun, Deolipa tidak menyebut secara blak-blakan siapa yang ditemuinya ketika dipanggil ke Bareskrim Polri.

"Sudah, sudah, saya dipanggil ke ruang Bareskrim. Iya (menolak mengundurkan diri sebagai pengacara Bharada E). Saya menolak lah. Saya pengacara lama, Pak Boerhan juga pengacara lama," katanya.

Ia menduga ada intervensi dalam pencabutan surat kuasanya sebagai pengacara Bharada E.

Dia menyebut ada kode yang disampaikan Bharada E melalui tanda tangan di surat pencabutan kuasa tersebut.

"Tapi ada orang yang mengintervensi atau menyuruh, sehingga dia (Bharada E) mencabut kuasa (saya sebagai pengacara). Karena dia ngasih kode nih ke saya, dia sampaikan, dia memberi kode, 'Bang Deoli, ini saya di bawah tekanan'," paparnya.

Baca Juga: Ancam Gugat Jokowi, Deolipa Yumara Minta Bayaran Rp 15 Triliun pada Negara, Upah Ditunjuk Bareskrim Jadi Pengacara Bharada E Tapi Dihentikan Tiba-tiba

Editor : May N

Baca Lainnya