Penasaran dengan Kekejaman Hidup di Korea Utara, WNI Ini Nekat Terbang ke Negara Kelahiran Kim Jong Un, Kisahnya Viral

Kamis, 13 Januari 2022 | 18:31
Kolase gambar tangkap layar video TikTok/@kharismuda dan Yonhap News

Netizen TikTok bagikan pengalaman liburan ke kampung halaman Kim Jong Un, Korea Utara.

Sosok.ID - Sudah menjadi rahasia umum bahwa Korea Utara dipimpin oleh seorang diktaktor yang dikenal dengan kekejamannya, Kim Jong Un.

Kendati demikian, hal itu tak menghalangi warga negara Indonesia (WNI) pemilik akun TikTok @kharismuda untuk berkunjung ke Korea Utara.

Tak sekadar jalan-jalan dan liburan, sang pemilik akun bahkan berniat untuk membuktikan apakah Korea Utara benar-benar negara yang menakutkan.

Akhirnya, pria yang diketahui bernama Haris itu melakukan perjalanan ke Korea Utara pada April 2019 lalu.

Baca Juga: Pembelot Nekat Pulang ke Korea Utara gegara Hidup Menderita di Seoul, Perlakuan Pemerintah Korea Selatan Dipertanyakan

Haris mengaku memulai perjalannya dari Jakarta kemudian terbang ke dua kota di China, Shenyang dan Dandong.

"Kota Dandong sendiri merupakan kota perbatasan antara China dengan Korea Utara.

"Kemudian perjalanan lanjut ke Ibu Kota Korea Utara, Pyongyang dengan menggunakan kereta selama kurang lebih 8 jam," kata Haris, seperti dikutip via Tribunnews.com, Kamis (13/1/2022).

Menurut Haris, negara China merupakan satu-satunya akses untuk masuk ke Korea Utara.

Baca Juga: Kekuatan Militer Semakin Garang, Rakyat Korea Utara Kurus Kering Diterpa Bencana Kelaparan: Kita Harus Tetap Setia pada Pemimpin hingga Ajal

Selain itu, untuk berkunjung serta mengurus visa kunjungan ke Korea Utara juga harus menggunakan travel agency resmi yang telah ditunjuk langsung oleh negara tersebut.

"Kita tidak bisa sembarangan atau pergi secara mandiri buat jalan-jalan ke sana, memang harus travel resmi dari pemerintah Korea Utara," ucap Haris.

Ketika ditanya soal alasan berkunjung ke Korea Utara, Haris menyebut negara yang memiliki luas 120.540 km² tersebut telah masuk ke dalam bucket list-nya sejak lama.

Untuk melakukan perjalanan tersebut, Haris mengaku telah menyiapkannya sejak lama.

Mulai dari mencari informasi cara masuk ke Korea Utara hingga melakukan riset.

"Sudah saya pelajari sejak lama dan baru bisa berangkatnya bulan April tahun lalu," ujar dia.

Tak hanya itu, Haris juga memiliki alasan lain mengapa ia memilih destinasi wisata ke Korea Utara.

Yakni, untuk membuktikan kebenaran soal Korea Utara yang selama ini digambarkan oleh berbagai media.

"Benar ndak sih seserem seperti yang kita denger, seserem yang banyak orang bilang begitu, karena mungkin pada orang takut Korea Utara kan negara komunis. Dan ketika ke sana ndak bisa balik atau gimana-gimana," urai Haris.

Baca Juga: Korea Selatan Kelimpungan, Warganya Terobos Zona Perbatasan Korea Utara, Kim Jong Un Bungkam Dimintai Bantuan, Takut Ditembak Mati seperti Tahun Lalu?

Selama di Korea Utara, Haris sendiri mengunjungi beberapa tempat.

Seperti Pyongyag yang merupakan tempat kelahiran Kim Jong Un, Museum Georyeo hingga perbatasan Korea Selatan.

Dari kunjugan tersebut, Haris menyebut bahwa hal paling menarik di Korea Utara adalah kehidupan warganya.

"Yang paling mengesankan adalah bisa melihat kehidupan warga di sana secara langsung dengan mata dan kepala saya sendiri. Itu merupakan daya tarik tersendiri," ujar Haris.

Haris lantas menceritakan sisi lain Korea Utara yang jarang diketahui.

Tak seeprti negara-negara lain di dunia, kemacetan tak pernah terlihat di berbagai sudut Korea Utara.

Selain itu, ketika Haris berkunjung ke kota kecil yang bernama Kaesong, bebas dari kemiskinan dan kegiatan mengemis.

"Tour guide kita bilang kalau di Korea Utara ada warga yang tidak punya pekerjaan, dikasih pekerjaan dan diberikan subsidi buat keperluannya sehari-hari," lanjut Haris.

Soal penjagaan, Haris menyebut bahwa di Kota Pyongyang tak dijaga dengan ketat.

Baca Juga: Ekonomi Negaranya Terseok-seok, Sosok Kim Jong Un Gelar Pertemuan Penting di Tengah Kemiskinan Ekstrim dan Sanksi AS

Namun, kondisi berbeda justru tampak di Desa Panmunjom yang terletak di zona demilitarisasi (DMZ) dan berbatasan langsung dengan Korea Selatan.

"Banyak tentara di sana yang mengawasi, kita ke sana dikawal oleh tentara," beber Haris.

Selama berada di Korea Utara, Haris menyebut para turis harus mematuhi sang pemandu wisata.

Sang pemandu wisata juga akan memberi tahu apa saja yang boleh dan tidak boleh dilakukan.

"Misalkan kalau foto-foto, mana yang boleh difoto dan mana yang tidak. Dan kalau mau foto pemimpin dan leluhur di sana harus full tidak boleh kepotong."

"Kita juga tidak boleh jauh-jauh dari tour guide. Kita juga tidak boleh membawa atau membawa pulang uang Korea Utara."

"Jadi saat berbelanja, kita pakai dollar atau uang China. Kalau ada orang asing bawa uang Korea Utara keluar, itu tindakan kriminal," urai Haris.

Dengan membagikan video perjalanannya di Korea Utara, Haris berharap pandangan masyarakat akan sedikit tercerahkan.

"Saya pengen cerita jika Korea Utara tidak semenakutkan seperti kita denger selama ini. Korea Utara itu cantik banget, worth it berkunjung ke sana. Menakjubkan buat saya sendiri," tandasnya.

Baca Juga: Kim Jong Un Bakal Dilengserkan dari Kursi Pemimpin Korea Utara? Rencana Masa Depan Diam-diam Dibuat Para Bawahan Presiden Korut

(*)

Editor : Dwi Nur Mashitoh

Sumber : Tribunnews.com

Baca Lainnya