Berhasil Lolos dari Kim Jong Un, Pembelot Korea Utara Cantik Ini Justru Berakhir Tragis Begitu Sampai di China, Dijual hingga Dipaksa Jadi PSK

Kamis, 16 September 2021 | 16:01
KCNA

Pimpinan Tertinggi Korea Utara Kim Jong Un.

Sosok.ID - Sudah menjadi rahasia umum bila masyarakat Korea Utara hidup dalam penderitaan di negara yang dipimpin oleh Kim Jong Un itu.

Tak jarang, banyak yang menjadi pembelot dan memilih kabur dari Korea Utara.

Namun, kabur dari Korea Utara tak selamanya adalah pilihan yang bagus.

Seperti yang dialami oleh pembelot Korea Utara yang satu ini.

Baca Juga: Setelah Parade Militer Tanpa Senjata, Kini Kim Jong Un Jadi Sorotan Gegara Pakaian Makin Longgar, Kondisi Kesehatan Pemimpin Korea Utara Memprihatinkan?

Hidup wanita cantik bernama Yeonmi Park itu justru semakin menderita usai berhasil lolos dari Korea Utara.

Bagaimana tidak? Wanita 27 tahun itu justru jadi korban perdagangan manusia setelah berhasil masuk ke wiliayah perbatasan Korea Utara dan China.

Melansir dari Daily Mail, Yeonmi Park mengungkapkan pengalaman pahitnya itu pada September 2020 lalu.

Yeonmi bercerita, saat berusia 13 tahun, ia dan sang ibu kabur dari Korea Utara karena tak sanggup menahan derita kelaparan dan kemiskinan.

Baca Juga: Korea Utara Benar Krisis? Untuk Pertama Kalinya Pasukan Militer Kim Jong Un Parade Tanpa Pegang Senjata, Begini Penampakannya!

Ia kabur melewati Sungai Yalu yang merupakan pembatas antara China dan Korea Utara.

Ia kabur di musim dingin saat sungai tersebut membeku sehingga bisa dilewati dengan berjalan kaki.

Yeonmi menjelaskan, kebanyakan pembelot kabur dari Korea Utara lewat China.

Hanya sedikit yang melewati perbatasan Korea Utara dan Korea Selatan yakni Zona Demilitarisasi (DMZ).

Baca Juga: Pantas Kurusan, Bobot Kim Jong Un Diperkirakan Susut 20 Kilogram, Terungkap Dugaan Kondisi Kesehatan sang Pimpinan Tertinggi Korea Utara

Namun, kenyataan pahit justru menanti Yeonmi dan sang ibu begitu sampai di pinggiran China.

Seseorang yang diyakini sebagai penculik membawa Yeonmi dan sang ibu ke seorang pedagang manusia.

Yeonmi dan ibunya kemudian dijual seharga 260 dolar (sekitar Rp 3,8 juta).

Bahkan menurut Yeonmi, sang ibu juga diperkosa oleh si penculik.

Baca Juga: Pemimpin Korea Utara Segera Diganti, Sosok Kingmaker Ini Disebut Telah Siapkan Pengganti Kim Jong Un, Ada Apa Dengan Pemimpin Diktator Itu?

Yeonmi mengungkapkan bahwa di China ada sebuah geng yang biasa menjual para pembelot Korut yang kabur ke Tiongkok.

Menurut Yeonmi, hal itu berhubungan dengan kebijakan pemerintah China yang mengatur warganya untuk memiliki satu anak.

Sehingga, menurutnya, jumlah wanita di negara tersebut lebih sedikit daripada penduduk prianya.

Ia mengatakan, beberapa wanita berakhir menjadi pelacur dan mengirimkan uangnya ke kampung halaman.

Baca Juga: Orang Kaya di Korea Utara Tak Tenang, Marak Penculikan Berujung Minta Tebusan, Imbas Kelaparan Merajalela

Sementara rumah pelacuran di Shanghai dan Beijing diduga sengaja menahan para pekerjanya.

via Daily Mail
via Daily Mail

Pembelot Korea Utara yang ceritakan ngerinya kelaparan di negeri Kim Jong Un.

Setelah dua tahun terkurung di tempat tersebut, Yeonmi dan ibunya akhirnya bisa melarikan diri ke Mongolia.

Keduanya kabur dengan mempertaruhkan nyawa menyeberangi Gurun Gobi yang membeku.

Baca Juga: Dicap Musuh Rakyat dan Dijadikan Target Pembunuhan oleh Kim Jong Un, Pembelot yang Koar-koar Bongkar Kekejaman Korea Utara Ini Ketar-ketir dengan Keselamatan Hidupnya: Saya Diancam Sepanjang Waktu

Yeonmi dan ibunya kemudian pindah ke Seoul, Korea Selatan sebelum akhirnya pindah lagi ke New York dan Chicago, Amerika Serikat.

Namun, hidupnya tetap tak tenang karena ia mendengar kabar bahwa kerabatnya yang berada di Korea Utara telah menghilang.

Dia khawatir mereka akan dieksekusi atau dikirim ke kamp penjara di Korea Utara.

Sebab, menurut Human Rights Watch, para tahanan politik di tempat itu harus menghadapi 'penyiksaan, kekerasan seksual, kerja paksa, dan perlakuan tidak manusiawi lainnya'.

Baca Juga: Niatnya Pasang Ranjau untuk Cegah Pembelot ke China, Puluhan Tentara Korea Utara Justru Terluka Setelah Ranjau yang Dipasang Tiba-tiba Meledak

Mereka juga menjadi sasaran 'kerja paksa yang membahayakan nyawa karena dihadapkan dalam kondisi yang berbahaya'.

"Terkadang mereka dipaksa bekerja saat musim dingin tanpa diberi pakaian yang layak," kata kelompok tersebut.

Warga Korea Utara dapat dikirim ke kamp penjara bila ketahuan berusaha membelot ke Korea Selatan atau pergi ke China untuk tinggal dan bekerja.

Para pembelot adalah sumber ketegangan antara dua negara Korea dan dianggap sebagai 'sampah masyarakat' oleh media resmi Korea Utara.

Baca Juga: Ketika Anak-anak Korea Utara Telah Dihasut oleh Kim Jong-Un, Disembah Bagai 'Tuhan' dan Dianggap Keturunan Dewa, 'Hanya Boleh Memuja Pemimpin Tertinggi Saja'

Beberapa pembelot diketahui mengirim selebaran propaganda ke seluruh DMZ, membuat marah Korea Utara yang kemudian mengancam akan membalas dengan tindakan militer.

Pada bulan Juni 2020 lalu,Korea Utarameledakkan kantor penghubung dua negara Korea.

Hal itu dimaksudkan untuk membina hubungan yang lebih baik antara kedua negara setelah menyuarakan kemarahan tentang aktivitas para pembelot.

(*)

Editor : Dwi Nur Mashitoh

Sumber : Daily Mail

Baca Lainnya