Makanya Dikenal Salah Satu Pasukan Mematikan, Ternyata Begini Pengalaman Kopassus di Kongo Saat Taklukan Lawan Tanpa Senjata Api!

Rabu, 05 Januari 2022 | 15:59
KOMPAS/EDDY HASBY

Kopassus TNI AD. Makanya Dikenal Salah Satu Pasukan Mematikan, Ternyata Begini Pengalaman Kopassus di Kongo Saat Taklukan Lawan Tanpa Senjata Api!

Sosok.ID -Sudah bukan rahasia lagi, nama Kopassus sudah tak asing lagi di telinga masyarakat Indonesia.

Hal itu lantaran tak terhitung sudah berapa misi besar negara yang berhasil dituntaskan Kopassus.

Selain itu seperti pengakuan Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal Dudung Abdurachman bahwa tidak mudah menjadi seorang prajurit Komando Pasukan Khusus (Kopassus).

Pernyataan tersebut disampaikansaat ia menjalani tahap latihan anti-teror dari Kopassus untuk bisa mendapatkan brevet dan baret Korps Baret Merah.

"Ini sudah sebagian saya lewati dan memang latihan sangat berat. Ini menunjukkan tidak mudah menjadi prajurit Kopassus," ujar Dudung kepada awak media di Mako Kopassus, Jakarta, Selasa (21/12/2021).

Baca Juga: Keluarga Menangis Memohon Kasus Tidak Ditutupi, 3 Oknum TNI Terancam Hukuman Seumur Hidup Usai Tabrak dan Buang Jasad Sejoli ke Sungai Serayu

Selain itu,kemampuan Komando Pasukan Khusus (Kopassus) memang tak bisa dianggap enteng.

Komando pasukan baret merah itu menjadi salah satu pasukan elit yang paling berbahaya yang dimiliki TNI AD bahkan di segani di dunia.

Melansir dari Intisari, salah satu prestasi Kopassus adalah berhasil mengalahkan pemberontak Kongo.

Saat itu strategi Kopassus kalahkan ribuan pemberontak Kongo menunjukkan kecerdikan pasukan baret merah andalan TNI.

Kopassussaat ituhanya menggunakan strategi sederhana yang membuat ribuan pemberontak Kongo menyerah tanpa adanya baku tembak.

Baca Juga: Pertahanan Militer Indonesia Bakal Makin Garang, TNI AU Langsung Siapkan 3 Skuadron Khusus Sambut Jet Tempur Rafale dan F-15EX

keberhasilanmisi Kopassus kala itu menunjukkan jika Kopassus tak hanya ahli dalam bertempur, tapi juga ahli dalam mengatur strategi.

mengutipdari Kompas dalam artikel 'Dari RPKAD ke Kopassus, Ini Perjalanan Pasukan Baret Merah TNI AD', Kopassus saat itu jadi bagian dari Kontingen Garuda III di Kongo 1962-1963.

Kongo saat itu tengah dilanda konflik mencekam akibat adanya pemberontak yang merajalela di negara tersebut.

Tk disangka markas pasukan Garuda III di sana saat itu tiba-tiba diserang para pemberontak yang merasa terusik terhadap kehadiran pasukan Garuda III.

Setidaknya ada 2000 pemberontak menyerang secara tiba-tiba markas Garuda III yang hanya dihuni 300 orang.

Baca Juga: Terlanjur Beri Bogem Mentah Pada Sosok Polwan, Oknum Tentara Ini Tak Sadar Siapa Sosok Wanita Tersebut!

Baku tembak yang cukup sengit membuat sejumlah pasukan Garuda III mengalami cedera ringan.

Menjelang subuh, para pemberontak pun mengehentikan serangannya hal itu tak membuat pasukan Garuda III tinggal diam.

Sekitar 30 anggota Kopassus pun diturunkan menjadi tim paling depan untuk melancarkan strategis mereka.

Pagi hari, 30 anggota Kopassus ini memulai perjalanan menuju lembah mematikan, disebut 'no man's land' atau kawasan tak bertuan di atas kekuasaan pemberontak.

30 anggota Kopassus ini menyamar menjadi warga Kongo dengan membawa bakul sayuran, kambing, dan sapi.

Baca Juga: Pasukannya Dianggap Salah Satu Kesatuan Tentara Berbahaya di Dunia, Inilah Sosok Komandan Kopassus yang Baru!

Mereka berjalan menyusuri danau. Setelah matahari terbenam, mereka memantapkan strategi penyerangan sambil beristirahat di tepi danau.

Strategi cerdik Kopassus pun dilakukan tanpa diawali gempuran bom.

Tepat pukul 12 malam, mereka membungkus diri menggunakan kain putih di atas kapal hitam.

Kain putih itu pun melayang-layang terterpa angin malam.

Semerbak bawang putih tercium dari sosok mereka yang melayang-layang bak hantu gentayangan.

Baca Juga: Kurus, Tubagus Endang Tertawa, Senang Tubagus Joddy Belajar Jadi Hafiz Al Quran di Penjara, Begini Nasib Sopir Kecelakaan Bibi dan Vanessa!

Mereka sengaja menyamar menjadi hantu untuk menundukkan pasukan pemberontak itu.

Pasalnya, pemberontak itu percaya dan sangat takut pada hantu putih.

Hal itulah yang dimanfaatkan anggota Kopassus untuk memberikan serangan ampuh.

Terbukti, saat 'hantu putih' itu mendekat menerobos pintu masuk, para pemberontak gemetar ketakutan.

Dalam waktu 30 menit saja, markas pemberontak pun terkuasai. Sebanyak 3.000 pemberontak menyerah tanpa adanya baku tembak.

Baca Juga: Baru Menjabat Jadi Panglima TNI, Jenderal Andika Perkasa Tangkap Sinyal Ancaman di Laut China Selatan, Apa yang Terjadi di Natuna?

Memang terlihat mustahil, Panglima PBB Kongo Letjen Kadebe Ngeso pun seakan tak percaya dengan strategi cerdik prajurit Kopassus itu. (*)

Baca Juga: Arteria Dahlan Bongkar Perkataan Perempuan yang Mengaku Anak Jenderal TNI Bintang Tiga yang Memaki Ibundanya: Mana Kapolres, Gak Tahu Siapa Gue?

Editor : Andreas Chris Febrianto Nugroho

Sumber : Kompas.com, intisari-online.com, GridHot.ID

Baca Lainnya