Ngaku Berlimpah Tambang Minyak, Nyatanya TNI Pernah Pergoki Penyelundupan BBM ke Timor Leste Jumlahnya Ribuan Liter!

Selasa, 16 November 2021 | 18:59
Offshore Technology

Ngaku Berlimpah Tambang Minyak, Nyatanya TNI Pernah Pergoki Penyelundupan BBM ke Timor Leste Jumlahnya Ribuan Liter!

Sosok.ID–Sudah menjadi tugas militer Indonesia dalam hal ini adalah TNI untuk mengamankan wilayah Republik.

Beberapa waktu lalu,TNI kembali menjadi perbincangan saat mampu menggagalkan penyelundupan yang cukup jadi sorotan.

Tak main-main penyelundupan itu merupakan penyelundupan bahan bakar minyak (BBM) dari Indonesia ke negara tetangga.

Tujuan penyelundupan tak lain adalah Timor Leste, padahal diketahui bahwa negara yang baru merdeka tahun 2002 tersebut mengaku berlimpah mengenai tambang minyaknya.

Baca Juga: 'Makan Tuh Gombalan Australia!', Timor Leste Diisukan Ingin Kembali ke Indonesia Jika Diberi Kesempatan Kedua

Terbongkarnya kasus penyelundupan BBM tersebut pun jadi sorotan karena jumlahnya yang tak sedikit.

Kejadian tersebut terjadi beberapa waktu silam hingga menjadi sorotan banyak pihak.

Mengutip dari kompas.com pada Minggu (23/6/2019), aparat TNI dari Satuan Tugas Pengamanan Perbatasan (Satgas Pamtas) RI-RDTL Sektor Timur, Yonif Raider 408/Sbh, menggagalkan penyelundupan ribuan liter Bahan Bakar Minyak (BBM) di wilayah perbatasan RI-RDTL.

Mayor Inf Joni Eko Prasetyo, Dansatgas Yonif Raider 408/Sbh mengungkapkan bahwaBBMtersebut diamankan di tiga tempat berbeda.

Baca Juga: Mata-matanya Membelot dan Beri Dokumen Rahasia, Timor Leste Malah Kembali Jalin Kerjasama Tambang Minyak Dengan Australia, Tak Kapok Ditipu?

"Ada 1.445 liter BBM yang berhasil kami amankan, dengan rinciannya 1.410 liter jenis minyak tanah dan 35 liternya adalah solar," kata Joni, kepada Kompas.com pada Minggu (23/6/2019).

Joni menambahkan, cara pelaku melakukan penyelundupan BBM dengandimasukan ke dalam jeriken berbagai ukuran dan ditimbun oleh pihak yang tidak bertanggung jawab untuk kemudian akan diselundupkan ke Timor Leste.

Pertama kali penyelundupan BBM tersebut digagalkan oleh Pos pengamanan di Nunura Kipur 2 di Desa Tohe, Kecamatan Raihat, Kabupaten Belu.

Sedangkan terbongkarnya kasuskedua digagalkan oleh Pos Delomil Kipur 2 di area hutan larangan Dusun Delomil, Desa Lamaksenulu, Kecamatan Lamaknen, Belu.

Baca Juga: Hampir 2 Tahun Terpisah Jarak Jakarta-Timor Leste, Rumah Tangga KD dan Raul Lemos Adem Ayem, Ternyata Benda Ini Jadi Kunci Krisdayanti Makin Disayang Suami!

Dan peristiwa penyelundupanketiga digagalkan oleh Pos Motaain PLBN Kipur 1 di Pantai Pasir Putih, Desa Kakuluk Mesak, Kecamatan Tasifeto Timur, Belu.

Terbongkarnya kasus penyelundupan BBMini bermula dari laporan maupun pengaduan masyarakat melalui salah satu pos yang terdekat yaitu Nunura, Delomil dan Motaain PLBN.

"Awalnya anggota pos menerima informasi tentang adanya oknum masyarakat yang akan melakukan kegiatan ilegal penyelundupan BBM ke Timor Leste, melalui jalan tikus dan pantai yang ada di perbatasan, sehingga anggota bergerak cepat mengagalkan penyelundupan BBM itu," ungkap Joni.

Joni mengatakan, penggagalan penyelundupan tersebut dikarenakan adanya kedekatan dan kepercayaan masyarakat kepada Satgas.

Baca Juga: Lepas dari Indonesia, Timor Leste Disebut Negara Termiskin Hingga Diisukan Ingin Balik Gabung ke NKRI, Sosok Ini Bongkar Situasi Asli Bumi Lorosae

Hal itu menjadi kunci untuk bersama-sama mencegah berbagai tindakan yang merugikan dan membahayakan masyarakat setempat maupun negara.

Diketahuipenyelundupan 1.410 liter BBM jenis minyak tanah dan solar ini merupakan akumulasi yang berhasil digagalkan oleh Satgas Pamtas RI-RDTL Yonif Raider 408/Sbh.

Selain itu kejadian tersebut hanya terjadi selama satu Minggu belakangan itu.

"Barang bukti yang berhasil kami amankan ini masih berada di Mako Satgas, sampai menunggu petunjuk selanjutnya dari pimpinan," ujar dia.

Baca Juga: 17 Tahun Diburu Indonesia, Pimpinan Timor Leste Xanana Gumao Dibekuk Kopassus dalam Kondisi Ketakutan di Lubang Bawah Tanah

Menurut Joni, kehadiran Satgas Yonif Raider 408/Sbh di perbatasan RI-RDTL merupakan salah satu upaya mencegah terjadinya berbagai kegiatan ilegal di wilayah tersebut.

Termasuk tindak kejahatan yang bersifat lintas negara yang sangat berpotensi merugikan masyarakat setempat maupun negara.

"Kami berkomitmen akan terus membantu masyarakat dan pemerintah serta berbagai instansi terkait lainnya dari berbagai upaya kejahatan atau kegiatan ilegal lainnya yang melalui lintas batas negara.

Kami juga senantiasa bersama-sama dengan masyarakat, karena sesungguhnya tugas pengamanan di wilayah perbatasan ini dapat berjalan dengan baik, jika melibatkan masyarakat maupun berbagai instansi terkait lainnya," ujar dia.

(*)

Baca Juga: Timor Leste Terselamatkan di Ujung Tanduk, Harta Karun Ini Dijamin Bisa Jadi Ladang Penghasilan Baru Bagi Bumi Lorosae Meski Cadangan Minyaknya Kering

Editor : Andreas Chris Febrianto Nugroho

Sumber : Kompas.com, intisari-online

Baca Lainnya