Nekat Bantu Taiwan Perang Dengan Negaranya, Sosok Penting Pemerintahan China Ini Ancam Jatuhkan Bom Pemusnah di AS dan Australia

Selasa, 16 November 2021 | 15:59
milpower.org

(ilustrasi) Nekat Bantu Taiwan Perang Dengan Negaranya, Sosok Penting Pemerintahan China Ini Ancam Jatuhkan Bom Pemusnah di AS dan Australia

Sosok.ID - Perseteruan antara China dan Taiwan kini memasuki babak baru yang makin membuat konflik keduanya makin memanas.

Hal itu disebut-sebut dari pihak China lantaran ada ikut campur dari negara lain atas konflik yang terjadi.

Bahkan baru-baru ini ancaman perang besar pun dilontarkan oleh salah satu sosok penting di pemerintahan China.

Tak main-main, mantan pejabat China terang-terangan mengancam pada Australia dan Amerika Serikat (AS).

Baca Juga: Tak Gentar Ancaman Diserang China Gegara Bantu Taiwan, Negara Tetangga Indonesia Ini Siap Terima Konsekuensinya!

Bukan ancaman sembarangan sosok tersebut mengungkapkan akan memberi Armagedon pada negara-negara yang terang-terangan bakal membela Taiwan tersebut.

Sosok itu bernama Victor Gao yang pernah menjadi penerjemah pemimpin komunis Deng Xiaoping dan sekarang menjadi juru bicara pemerintah China.

Ia pun baru-baru ini melontarkan kata-kata bernada peringatan keras pada negara-negara Barat yang mendukung Taiwan.

Melansir dari Kompas.com, perseteruan antara China dan Taiwan memang sudah cukup lama terjadi.

Baca Juga: Takut Nelangsa di Akhirat, Penduduk di Wilayah Ini Gunakan Kepala Orang untuk Mas Kawin Pernikahan

Bermula dari pulau kecil yang berbatasan langsung dengan China tersebut saat memisahkan diri dari Tiongkok pada tahun 1949 telah menimbulkan perang saudara sampai saat ini.

Secara demokratis, negara yang hanya memiliki luas 180km di lepas pantai tersebut punya pemimpin pemerintahan sendiri.

Pemimpin tersebut dipilih secara demokratis dan dengan keras menentang reunifikasi dan pemerintahan totaliter yang diterapkan oleh Beijing.

Hal itu menjadi pemicu perseteruan kedua negara tersebut, pasalnya Presiden Xi Jinping pernah melontarkan keinginan untuk mengambil alih Taiwan pada tahun 2027 mendatang.

Baca Juga: China Auto Genjot Tentaranya di Dekat Taiwan, Tanggapan atas AS yang Melulu Ikut Campur

Tak sampai di situ saja, bila Taiwan menolak bahkan China siap untuk menggunakan kekuatan militer mereka jika perlu.

Upaya tersebut ternyata memicu protes keras dari negara-negara barat seperti Amerika Serikat (AS).

Seperti yang dilansir dari Daily Mail, Presiden AS Joe Biden bahkan bulan lalu bersumpah pasukan AS bakal menghalangi upaya China terhadap Taiwan tersebut.

“Mereka yang ingin memblokir penyatuan akan ditakdirkan untuk gagal,” kata Gao kepada 60 Minutes melansir Daily Mail pada Minggu (14/11/2021).

Baca Juga: Muak Konflik dengan Taiwan Ditunggangi Banyak Negara, Presiden China Peringatkan Soal Perang Besar di Kawasan Laut China Selatan, Indonesia Bagaimana?

“Jika Australia pergi berperang bersama dengan tentara AS dalam upaya China untuk reunifikasi antara daratan China dan Taiwan China, maka Anda berbicara tentang hal terburuk yang dapat Anda impikan - perang antara China dan AS.”

“Itu akan segera meningkat di luar kendali dan itu akan menjadi Armagedon, Armagedon, dan Armagedon,” tegasnya.

Selain itu, kini AS tengah bekerjasama dengan Australia dan Inggris dalam program pengembangan kapal selam bertenaga nuklir menambah kemarahan China.

Menurut Victor Gao, perjanjian yang memunculkan aliansi baru (AUKUS) tersebut menjadi ancaman tersendiri dalam upaya Beijing terhadap Taiwan.

"Kesepakatan AUKUS akan memiliki satu konsekuensi besar bagi Australia, karena tidak akan lagi menikmati manfaat dan hak istimewa yang sangat langka untuk tidak menjadi sasaran senjata nuklir di masa mendatang," kata Gao.

“Inilah yang saya harap orang-orang Australia akan sadari, bahwa Anda perlu berurusan dengan China dengan hormat, sebanyak yang Anda berikan kepada AS.” (*)

Baca Juga: AS Makin Nekat Beri Bantuan ke Taiwan, Buat China Siaga Perang Tapi Gagal Terobos Barikade Pertahanan Taipei Gegara Hal Ini!

Editor : Andreas Chris Febrianto Nugroho

Sumber : Kompas.com, daily mail

Baca Lainnya