Sosok.ID - Beberapa waktu lalu, sempat tersiar kabar bahwa negara Timor Leste ingin kembali ke pangkuan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
Kabar tersebut sempat heboh di jagat sosial media Twitter, sehingga memantik kubu-kubu yang setuju (pro) dan tidak setuju (kontra).
Adapun isu beredar dari komentar salah seorang penulis sekaligus pegiat media sosial yang sering melontarkan kritikannya, Denny Siregar.
Seperti diketahui, Timor Leste yang dulunya bernama Timor Timur pernah menjadi bagian dari Indonesia.
Warga Timor Timur memilih melepaskan diri dari Indonesia setelah referendum 30 Agustus 1999 yang disponsori oleh PBB digelar.
Hasil referendum menunjukkan 78,5% penduduk Timor Timur memilih memisahkan diri dari Indonesia.
Di mata warga Timor Leste, bangsa Indonesia merupakan bangsa penjajah.
Selama 24 tahun kependudukan Indonesia atas Timor Leste, tak sedikit nyawa berguguran.
Meski demikian, Indonesia dan Timor Leste setelahnya menjalin hubungan yang baik.
Bahkan di awal kemunculan Covid-19, Timor Leste sempat meminta bantuan Indonesia untuk melakukan karantina terhadap 17 warganya di Bali.
"Jadi Pemerintah Timor Leste, mereka minta fasilitas dan izin melalui Kedutaan Besar Indonesia di Timor Leste untuk karantina 17 warga negaranya di Bali selama dua sampai tiga minggu," ujar Wakil Gubernur Bali Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati pada Senin (3/2/2020) lalu, dikutip dari Kompas.com.
Setelah diadakan rapat dengan beragam pertimbangand ari Pemprov Bali terkait kesehatan masyarakat, diputuskan Bali menolak permintaan itu.
"Kita menolak dijadikan tempat karantina. Kita tak dapat menerima usulan mereka," kata Kepala Dinas Kesehatan Bali, I Ketut Suarjaya, Selasa (4/2/2020).
Beberapa bulan setelah permintaan Timor Leste kepada Indonesia, muncul isu bahwa warga Timor Leste bersedia kembali ke NKRI jika diberikan kesempatan kedua.
Menanggapi hal tersebut, Denny Siregar pada Kamis (3/9/2020) melalui akun Twitternya memberikan tanggapan dengan kalimat menohok.
Dia menilai, Timor Leste di masa lalu telah termakan bujuk rayu Australia untuk memusuhi Indonesia, dan kini menyesalinya.
"Menjadi salah satu negara termiskin di dunia, Timor Leste nyesal pisah dari Indonesia," tulis dia.
"Kalian sih percaya gombalan Australia. Makan tuh, mereka habis manis sepah dibuang," tambah Denny Siregar.
Sementara itu, politisi Partai Demokrat, Ferdinand Hutahaean juga berkomentar persoalan Timor Leste yang isunya ingin kembali ke pangkuan Ibu Pertiwi.
Berbeda dengan Denny Siregar yang kontra terhadap rumor tersebut, Ferdinand justru setuju.
"Timor Leste ini sebuah wilayah tak punya sumber daya alam memadai, tanah tak begitu subur bahkan kering."
"Inilah akibat dari nasionalisme sempit yg tak melihat realita akhirnya kesulitan. Secara pribadi saya mendukung Timor Leste kembali ke Indonesia," tulisnya dalam akun @FerdinandHaean3 pada 2 September 2020.
Di sisi lain, Timor Leste memang masih masuk dalam kategori negara dengan tingkat kemiskinan tinggi.
Dalam laporan United National Development Programme (UNDP) yang dikutip Sosok.ID dari Kompas.com, Timor Leste berada di peringkat 152 dari 162 negara termiskin di dunia.
Perekonomian Timor Leste disebut cuma bergantung pada pengeluaran pemerintah dengan dana masuk hanya dari perminyakan.
Laporan resmi Bank Dunia tahun 2020, menyebut pertumbuhan ekonomi Bumi Lorosae paling lamar di banding negara Asia Tenggara lain.
Angka PDB per kapita Timor Leste diperkirakan akan mencapai 2.356 dollar AS atau sekitar Rp 34,23 juta (kurs Rp 14.532) pada Desember 2020.
Capaian itu masih di bawah pendapatan per kapita Indonesia pada tahun 2019 lalu sebesar 4.174,9 dollar AS atau sekitar Rp 60 juta.
Untuk barang-barang impor, Timor Leste juga masih bergantung pada Australia dan Indonesia.
Hal-hal tersebut merupakan beberapa alasan mengapa Timor Leste masih menjadi negara termiskin di dunia.
Bagaimana pendapatmu? Sudikah kalian jika Timor Leste kembali ke pelukan Indonesia?
(*)