Tak Semua Pasukan AS Kabur Dari Afghanistan, Masih Ada Tentara yang Ditinggal dan Dijuluki Sebagai Flatliner, Tugasnya Pun Bak Film Perang!

Jumat, 03 September 2021 | 14:31
(Twitter DeptofDefense)

Tak Semua Pasukan AS Kabur Dari Afghanistan, Masih Ada Tentara yang Ditinggal dan Dijuluki Sebagai Flatliner, Tugasnya Pun Bak Film Perang!

Sosok.ID - Sebuah foto yang menunjukkan seorang pria memakai seragam tentara AS sempat viral di media sosial yang awalnya dianggap adalah orang dari kelompok Taliban.

Ternyata sosok pria tersebut memang tentara yang ditinggalkan militer AS di Afghanistan meski semua rekannya telah diterbangkan pulang ke negaranya.

Akhirnya pemerintah AS pun angkat bicara mengenai gambar yang viral di media sosial tersebut.

Foto Mayjen Angkatan Darat Chris Donahue yang menginjakkan kakinya untuk terakhir kali di Afghanistan pada Senin (30/8/2021) malam menjadi simbol berakhirnya perang selama hampir dua dekade di sana.

Baca Juga: Buat Tentara AS Sampai Kocar-kacir Pulang ke Negaranya, Pasukan Taliban Nyatanya Kalah Telak Dengan Kelompok Kecil yang Masih Bertahan di Afghanistan Ini!

Donahue, yang mengenakan helm dan seragam serta membawa senapan, terpotret menggunakan optik penglihatan malam saat ia menjadi tentara Amerika terakhir yang meninggalkan Afghanistan.

Entah ia menyadari pentingnya momen itu atau tidak, Donahue rupanya dijuluki "Flatliner" di awal karier militernya, NBC News melaporkan.

Julukannya diambil dari garis lurus pada EKG yang menandakan tidak adanya aktivitas listrik pada jantung atau henti jantung.

"Saya benar-benar berpikir ada waktu di mana Anda harus 'bergaris datar,'" kata Donahue dalam sebuah wawancara untuk The 18th Airborne Corps Podcast pada bulan Mei lalu.

Baca Juga: Makanya Tentara AS Kocar-Kacir, Taliban Ternyata Punya Tentara Elite Bernama Batalyin Badri 313, Begini Faktanya!

"Setiap melakukan sesuatu, bersikaplah seperti pernah melakukannya. Dengan kata lain, jangan terlalu tinggi, jangan terlalu rendah," katanya.

"Anda telah diperintahkan untuk melakukan sesuatu, bertindak seperti ini adalah hal lain."

"Fokus pada apa yang Anda harus lakukan ketika Anda berada dalam mode eksekusi."

Etos kerja Donahue dinilai cocok dengan Divisi Lintas Udara ke-82, yang dia pimpin tahun lalu.

Prinsip utama divisi itu adalah "tidak ada helaan napas panjang."

Baca Juga: Buat Tentara Uni Soviet dan AS Sampai Kocar-kacir Balik Negara Mereka, Ternyata Begini Awal Berdirinya Taliban yang Kini Kuasai Afghanistan!

(Twitter DeptofDefense)
(Twitter DeptofDefense)

Jenderal Chris Donahue, tentara AS terakhir yang meninggalkan Afghanistan

"Kami tidak menghela napas panjang di divisi ini," katanya.

"Apa pun yang Anda minta kami lakukan, kami dapat menanganinya."

"Tidak masalah jika kondisinya sempurna, tidak masalah jika kondisinya buruk. Tidak masalah," jelas Donahue di podcast.

"Kami telah dilatih dengan baik, dipimpin dengan baik, kami memiliki kepercayaan penuh satu sama lain."

"Apa pun yang muncul, kami dapat menanganinya."

"Apa pun yang dibutuhkan bangsa, apa pun korps yang kembali kepada kami dan mengatakan mereka membutuhkannya, kami melakukannya," katanya.

Baca Juga: Tentara Uni Soviet dan AS Sampai Kocar-kacir Pulang ke Negaranya, Ternyata Ini Penyebab Sulitnya Taliban Dilibas di Afghanistan!

Donahue dan lebih dari 3.500 pasukan terjun payung dari pangkalan di Fort Bragg, Carolina Utara, pergi ke Afghanistan pada pertengahan Agustus.

Mereka ditugaskan mengamankan Bandara Internasional Hamid Karzai di Kabul saat kekacauan terjadi di sana, di mana Taliban mengambil alih dan orang-orang berebut mengungsi.

Pada puncak kekacauan, 13 personel militer AS dan lebih dari 110 warga Afghanistan tewas dalam bom bunuh diri di luar bandara pekan lalu.

Baca Juga: Bersumpah Hancurkan AS Jika 30 Ribu Tentara Terbukti Duduki Taiwan, China: Perang Habis-habisan akan Pecah, Kalian akan Lenyap!

"Tanpa diragukan lagi, pasukan terjun payung dari divisi ini benar-benar harta nasional," kata Donahue dalam podcast tersebut.

"Tidak ada organisasi lain yang memiliki ukuran, kapasitas, dan kemampuan untuk pergi ke mana pun di dunia dengan sangat cepat selain divisi ini."

"Merupakan kehormatan luar biasa untuk berada di divisi ini," katanya.

"Selama sisa hidup saya, ketika orang berkata 'Apa yang Anda lakukan dengan hidup Anda?' Saya akan dapat mengatakan, 'Saya adalah seorang penerjun payung di Divisi Lintas Udara ke-82.'" (*)

Editor : Andreas Chris Febrianto Nugroho

Sumber : Tribunnews.com, nbc news, Twitter

Baca Lainnya