Sosok.ID - Nila setitik rusak susu sebelanga mungkin kiasan yang tepat untuk kondisi yang dialami militer Amerika Serikat (AS) saat ini.
Diduga gegara kesalahan sepele tentaranya, militer AS kini menuai apes.
Betapa tidak, kabarnya data rahasia nuklir AS bocor ke dunia maya dan dapat diakses secara mudah oleh warga sipil.
Narasi yang beredar, kebocoran data ini lantaran tentara AS diduga menggunakan sebuah aplikasi.
Dilansir Sosok.ID dari Kompas.com, Selasa (1/6/2021) aplikasi yang dimaksud adalah kartu rangkuman (Flash card).
Flash Card adalah aplikasi yang digunakan pelajar untuk mempermudah mengingat intisari sebuah mata pelajaran.
Berdasarkan pemberitaan AFP, kebocoran ini terjadi diduga lantaran tentara AS menggunakan aplikasi tersebut secara online.
Dikutip dari AFP, menurut investigasi Bellingcat pada Jumat (28/5/2021) lalu, tentara AS yang jaga nuklir di Eropa menggunakan 3 jenis aplikasi flash card.
Aplikasi tersebut diduga digunakan agar para tentara terbiasa dengan hal-hal penting yang berkaitan dengan penjagaan nuklir.
Seperti tempat penampungan di berbagai lokasi, brankas panas dengan bom nuklir aktif atau informasi jadwal patroli.
Parahnya lagi, gara-gara penggunaan aplikasi tersebut, data yang bersifat rahasia itu bisa diakses oleh warga sipil dengan mudah.
"Dengan hanya mencari secara online istilah yang diketahui publik terkait dengan senjata nuklir."
"Bellingcat dapat menemukan kartu yang digunakan oleh personel militer, yang bertugas di enam pangkalan militer Eropa yang dilaporkan (digunakan) untuk menyimpan perangkat nuklir," kata Foeke Postma dalam artikel yang ditulisnya.
Ketiga aplikasi flash card yang digunakan tentara AS adalah Chegg prep, Quizlet dan Cram.
Melansir Kompas.com dan AFP, dari flash card Chegg, data lokasi perlindungan senjata nuklir di Pangkalan Udara Volkel di Belanda telah bocor.
Salah satu data yang bocor dari flash card Chegg Prep adalah istilah militer untuk penyimpanan senjata dan sistem keamanan.
Ada juga kartu-kartu yang menunjukkan terdapat 5 brankas panas berisi bom nuklir sementara 6 yang lainnya dingin.
Sementara flash card Cram membocorkan data brankas bom nuklir di Pangkalan Udara Aviano di Italia.
Sisa lainnya membongkar rahasia pangkalan udara di Turki, Belgia dan Jerman.
Data rahasia nuklir yang bocor ke dunia maya ini seharusnya disembunyikan matia-matian oleh tentara AS yang berjaga.
Aplikasi yang membocorkan data rahasia nuklir ini ditemukan Bellingcat sudah tersedia sejak 2013.
Beberapa di antara baru digunakan pada April 2021.
Bellingcat mengatakan beberapa flash card yang dilihatnya tampaknya telah dihapus.
Diduga, data ini dihapus setelah tim investigasi menghubungi NATO dan militer AS untuk memberikan komentar sebelum menerbitkan artikelnya.
(*)