Pemimpin Korea Utara Segera Diganti, Sosok Kingmaker Ini Disebut Telah Siapkan Pengganti Kim Jong Un, Ada Apa Dengan Pemimpin Diktator Itu?

Senin, 30 Agustus 2021 | 15:07
KCNA

Pemimpin Korea Utara Segera Diganti, Sosok Kingmaker Ini Disebut Telah Siapkan Pengganti Kim Jong Un, Ada Apa Dengan Pemimpin Diktator Itu?

Sosok.ID - Publik dunia tak pernah bosan melihat apa yang terjadi di Korea Utara lantaran negara yang cukup kontroversial tersebut.

Bahkan kini Kim Jong Un jadi sorotan lantaran kondisi kesehatannya yang makin hari makin menurun.

Di tengah isu turun drastisnya berat badan Kim Jong Un, isu pengganti pemimpin diktator Korea Utara itu santer terdengar.

Pria tirani 37 tahun itu lebih kurus dari sebelumnya, ia kehilangan lebih dari 18 kg pada Juli.

Baca Juga: Provokasi Korea Utara di Tengah Latihan Gabungan Militer Korsel dan AS, Bersiap Luncurkan Rudal

Hal itu memicu banyak spekulasi tentang penyakit serius yang diidapnya.

Warga Korea Utara yang dilanda kelaparan karena berbagai bencana semakin khawatir.

Hingga muncul desas-desus yang semakin kencang bahwa telah ada "orangnya Kim" yang ditugaskan untuk mencari penggantinya, seperti yang dilansir dari The Sun pada Kamis (26/8/2021).

Orang itu adalah Jo Yong Won, pejabat senior Partai Buruh, yang baru-baru ini mendapatkan peran wakil pemimpin baru.

Baca Juga: Ancam Kedamaian Korea Selatan, Korea Utara: Setiap Menit Rasakan Krisis Keamanan Besar-besaran

Disebutkan bahwa ialah yang ditugaskan untuk mencari pengganti Kim Jong Un.

Seorang ahli terkemuka di Korea Utara menganggap sosok misterius Jo sebagai "kingmaker", yang akan menyiapkan "Kim" selanjutnya.

"Kita dapat mengatakan bahwa mungkin Kim Jong Un menempatkan Jo Yoong Won sebagai kingmaker, orang yang berperan membantu membimbing dan mengarahkan penerus turun temurun," kata Michael Madden, sebagai Pengawas Kepemimpinan Korea Utara, afiliasi dari pengawas 38 Utara.

Baca Juga: Kebobrokan Terkuak, Korea Utara di Ambang Kehancuran Akibat Pandemi, Pantas Saja Ditutupi Rapat

Dia menambahkan, "Mereka pasti membuat keputusan itu dengan memperhatikan transisi (pemerintahan)."

Menurutnya, pemerintahan Kim membuat keputusan seperti ini dengan memperhatikan transisi potensial "dengan pandangan bahwa pemimpinnya mungkin tidak mampu lagi diperbaiki atau mungkin mati".

Madden mencontohkan langkah serupa yang dilakukan ayah Kim, Kim Jong Il, menjelang akhir hayatnya.

Pada 2007, ayah Kim Jong Un mengalami TIA (serangan iskemik transien) yang disebut stroke mini.

Baca Juga: Tutup Telinga dari Ancaman Perang Kim Jong Un, Korea Selatan Nekat Gelar Latihan Militer dengan AS

"Masalah kesehatannya menjadi agak genting dan dia mulai bersiap untuk suksesi turun temurun," ujarnya tentang Kim Jong Il.

"Jadi dia pada dasarnya mempercayakan sekitar lima atau enam orang yang kesetiaan dan ambisinya tidak perlu dia pertanyakan untuk dijadikan wali," lanjutnya.

Baca Juga: Korut Mendidih, Alasan Inggris Kirim 2 Kapal Perang Permanen ke Asia Disebut Provokasi, Korea Utara Dituduh Kongkalikong dengan China

Wali ini adalah orang-orang yang mengambil portofolio kebijakan yang sangat besar dan sensitif.

"Ini adalah orang-orang yang membuat transisi dari Kim Jong Il ke Kim Jong Un seefektif sebelumnya. Mereka semua mengawal Kim Jong Un melalui hari-hari awal itu," terangnya.

(*)

Editor : Andreas Chris Febrianto Nugroho

Sumber : Kompas.com, The Sun

Baca Lainnya