Kirim 200 Ribu Tentara dan Jet Tempur Skuadron, India malah Dicibir China, Beijing Jumawa Kekuatan Militer PLA Tetap Menang

Selasa, 29 Juni 2021 | 18:41
eng.chinamil. com.cn/Foto oleh Zhang Zhaojie

Tentara pertahanan perbatasan yang ditugaskan ke resimen pertahanan perbatasan dengan Sub-komando Militer Shannan di bawah Komando Militer PLA Tibet berpatroli di perbatasan yang diselimuti salju pada ketinggian lebih dari 5.000 meter di Daerah Otonomi Tibet pada 23 Januari 2021.

Sosok.ID - China menilai India harus menghentikan manipulasi politik dan melakukan upaya untuk mewujudkan pelepasan penuh sejak dini mengenai konflik perbatasan.

Dikutip dari Global Times, Selasa (29/6/2021), ahli mengatakan hal itu karena keinginan China untuk menghargai perdamaian.

Lebih-lebih menurutnya, kekuatan militer China jauh lebih kuat daripada India.

Ucapan ini muncul setelah sebuah laporan media mengatakan India telah mengerahkan sedikitnya 50.000 tentara tambahan ke daerah perbatasan China-India.

Baca Juga: China Tegaskan Militernya Benar-benar Siap Gebuk Taiwan, Ancam AS Putus Hubungan dengan Taipe Jika Tak Ingin Pecah Perang

Media ASBloomberg menggambarkan dugaan langkah India sebagai "pergeseran bersejarah menuju postur militer ofensif" terhadap China.

Mengutip sumber tersebut, laporan itu mengatakan India telah mengirim pasukan dan skuadron jet tempur ke tiga daerah perbatasan, dan ada sekitar 200.000 tentara India di sepanjang perbatasan.

Juru bicara Kementerian Luar Negeri China Wang Wenbin mengatakan pada hari Senin (28/6) bahwa situasi di perbatasan China-India umumnya stabil dan kedua belah pihak sedang bernegosiasi mengenai masalah tersebut.

Baca Juga: Paling Canggih! China Turunkan Jet Tempur Siluman J-20 dalam Konflik Taiwan dan Laut ChinaTimur

Media India melaporkan bahwa Menteri Pertahanan India Rajnath Singh pada hari Minggu (27/6) tiba di Ladakh untuk meninjau kesiapan militer, itu adalah kunjungan pertamanya ke daerah tersebut sejak pelepasan wilayah Danau Pangong pada bulan Februari.

"Kata-kata dan perbuatan dan pengerahan militer dari pejabat militer dan politik India harus kondusif untuk meredakan situasi dan meningkatkan rasa saling percaya, bukan sebaliknya," kata Wang pada konferensi pers.

Para analis mengatakan bahwa perdamaian dan ketenangan di perbatasan China-India belum dijamin secara berkelanjutan; namun, laporan Bloomberg tidak diragukan lagi.

Baca Juga: Auto Bikin China Kebakaran Jenggot, AS Setujui Jual F-16 hingga 2 Paket Rudal ke Filipina di Tengah Konflik Laut China Selatan

Direktur Pusat Studi Asia-Pasifik di Institut Shanghai untuk Studi Internasional, Zhao Gancheng mengatakan kepada Global Times pada hari Senin bahwa India bahkan tak mencapai dukungan logistik yang cukup saat sengketa tahun lalu.

"India memiliki sejumlah besar pasukan di daerah perbatasan yang tidak hanya melakukan patroli sederhana ... Tetapi bahkan pada saat sengketa perbatasan paling intens pada tahun 2020, India tidak mencapai dukungan logistik 200.000 orang," kata Zhao Gancheng.

Secara geopolitik, ketidakstabilan di perbatasan China-India adalah kabar baik bagi AS, kata Zhao.

Pengamat mengatakan bahwa untuk mengalihkan perhatian pada kegagalan epidemi domestik dan resesi, politisi dan media India, menggunakan AS sebagai pendukung.

Baca Juga: China Telan Pil Pahit, Pejabat Tingginya Dikirim untuk Jadi 'Mata-mata' malah Membelot ke Amerika, Padahal Kantongi Informasi untuk Jatuhkan Joe Biden

China menilai mereka telah berulang kali membuat pernyataan tidak bertanggung jawab yang menargetkan China untuk mendapatkan pengaruh negosiasi berikutnya.

China dan India mengadakan pertemuan ke-22 mereka di bawah mekanisme konsultasi dan koordinasi tentang masalah perbatasan pada hari Jumat lalu.

Kedua belah pihak sepakat untuk mengkonsolidasikan hasil pelepasan pasukan garis depan dan mengelola dengan baik masalah yang tersisa di sepanjang bagian barat perbatasan.

Kedua negara juga sepakat untuk mempertahankan komunikasi diplomatik tingkat tinggi untuk menawarkan pedoman lebih lanjut demi menangani masalah perbatasan dengan benar.

Baca Juga: China Panik, Ilmuwan Amerika Temukan Data Asal Muasal Virus Covid-19

Chinda dan India juga sepakat agar secara aktif mempersiapkan pembicaraan tingkat komandan putaran ke-12 dan menentukan waktu dan pengaturan melalui hotline perbatasan.

"Saluran komunikasi masih terbuka, dan kedua negara harus melakukan upaya untuk mencegah memburuknya situasi perbatasan," kata Zhao.

Seorang pakar militer Beijing yang meminta namanya tak disebutkan menegaskan pada hari Senin bahwa China selalu memiliki keunggulan militer atas India, dan ini tidak akan berubah hanya karena pengerahan militer mereka (India).

Sejak awal tahun, Komando Militer PLA Xinjiang telah menugaskan sejumlah senjata dan peralatan canggih ke perbatasan.

Ini termasuk tank ringan Tipe 15, howitzer self-propelled kaliber PCL-161 122mm, sistem peluncur roket jarak jauh PHL-03, Sistem rudal pertahanan udara lapangan HQ-17A, dan variasi yang berbeda dalam keluarga kendaraan lapis baja Tipe 08.

Perlengkapan baru, bersama dengan pelatihan intensif pasukan pertahanan perbatasan, adalah hasil alami dari pembangunan pertahanan nasional normal China, dan PLA selalu siap untuk menjaga kedaulatan negara dan integritas teritorial, kata pakar tersebut. (*)

Editor : Rifka Amalia

Sumber : Global Times

Baca Lainnya