Sosok.ID -Sebuah video yang merekam aksi seorang ayah menyiksa anak kandungnya sendiri sempat menghebohkan jagad maya.
Pria bernama Wahyu Handoko alias WH (35) menyiksa anak perempuannya di sebuah indekos di Jalan Pondok Jagung Timur, Serpong Utara, Tangerang Selatan.
Video yang viral tersebut awalnya dikirimkan oleh pelaku kepada mantan istrinya sekaligus ibu kandung dari bocah perempuan yang ia siksa.
Dikutip dari TribunJakarta.com, pelaku ternyata didorong rasa cemburu pada mantan istrinya yang bekerja di Malaysia.
Pasalnya, sang mantan istri diketahui telah memiliki pacar.
Dalam video penyiksaan tersebut sang anak nampak hanya diam ketika dirinya dijambak dan ditampar oleh ayahnya.
Ayah kandungnya juga melontarkan kata-kata kasar saat menyiksa anaknya.
Korban bahkan tak berusaha mengelak dari penganiayaan yang dilakukan oleh ayah kandungnya.
Kabar terbaru, korban sudah mau berbicara dan bahkan bercerita bahwa pelaku alias ayahnya sesungguhnya orang baik.
Konferensi pers penyiksaan anak di Mapolres Tangsel, Jalan Raya Promoter, Serpong, Kamis (20/5/2021).
Baca Juga: Kapal Perang Bertolak Menuju Papua, 400 Personel Batalyon 'Pasukan Setan' Akan Gempur KKB Papua
Melansir TribunJakarta.com, hal tersebut disampaikan sang bocah kepada Panit PPA Polres Tangsel Ipda Tita Puspita.
Sampai saat ini korban diketahui masih diurus oleh anggota PPA Polres Tangerang Selatan.
Pengakuan korban diunggah dalam akun Instagram @poldametrojaya, Senin (24/5/2021).
Ipda Tita menjelaskan, korban sejak umur dua tahun telah tinggal bersama ayahnya karena sang ibu bekerja di luar negeri.
Korban mengaku sudah sejak lama ia menerima perlakuan kasar dari sang ayah yakni dimarahi hingga dijambak.
Pada saat mengobrol dengan anggota polisi, korban mengaku kuat meski menerima perlakuan kasar dari ayah kandungnya.
"Selama ini kata yang sering ia sebut adalah papanya. Sekarang Kondisinya saat ini lebih ceria, aktif dan anaknya cerdas luar biasa. ketika ditanya makan apa, dia mau jawab, dan pas makanannya datang dia langsung lahap," ucap Ipda Tita.
Ipda Tita sendiri terkejut melihat ketegaran korban yang masih bocah.
"Merinding saya. anak sekecil itu umur 5 tahun bisa bersikap sangat dewasa," kata dia.
Bahkan korban menyatakan ayahnya itu sebenarnya orang baik.
"Saat aku tanya sakit gak? ya sakit si, tapi aku tahan tante. Tapi papa tu gak jahat ko tante, papa baik ko. aku juga udah maafin papa. Aku juga mau ketemu sama papa," ungkap Ipda Tita mengutip pengakuan korban.
(*)