Sosok.ID - Tepat Jumat (21/5/2021) lalu, gencatan senjata antara Israel dan kelompok milisi Palestina, Hamas baru saja terjadi.
Namun baru sehari sepakati damai, nasib Israel justru dikabarkan tengan di ujung tanduk
Seolah tak diberi ruang bernapas, kedamaian negeri Zionis kini malah terancam pupus.
Kabarnya, gencatan senjata dengan Hamas malah memicu semangat bangkit sang musuh lama, Iran.
Dilansir Sosok.ID dari Express UK, Selasa (25/5/2021) gencatan senjata dengan Hamas rupanya memicu dukungan dari Iran.
Beberapa jam setelah gencatan senjatan,Pemimpin Tertinggi Iran, Ayatollah Sayyid Ruhollah Musavi Khamenei menyuarakan dukungan pada gerakan anti-Israel.
Hal ini dilakukan sebagai bentuk dukungan secara militer maupun finansial kepada Palestina.
"Negara-negara Muslim harus dengan tulus mendukung rakyat Palestina, melalui dukungan militer atau keuangan atau dalam membangun kembali infrastruktur Gaza." katanya.
Tak hanya memberikan dukungan, seruan ini juga bermaksud agar ada anggapan kuat bahwa Hamas dan milisi lainnya telah dipersenjatai Teheran.
Sementara itu, mengutip ABC News This Week via Kompas.com, Amerika Serikat (AS) berkomitmen akan terus mendukung keamanan Israel.
Dukungan tersebut ditujukkan AS dengan meneruskan penjualan senjata ke Tel Aviv.
Menlu AS, Antony Blinken mengkonfirmasi keputusan penjualan 732 dollar AS (Rp 10,5 triliun) ke Israel tetap diproses.
Keputusan penjualan senjata ke Israel ini pun sempat ditentang oleh sejumlah politisi.
Menlu AS, Antony Blinken pun punya alasan kuat untuk terus melakukan penjualan senjata ke Israel.
Dilansir Sosok.ID dari New York Post, Selasa (25/5/2021) Antony Blinken menyebut jika Presiden AS, Joe Biden berkomitmen akan mendukung keamanan Israel.
"Terutama saat mereka menghadapi serangan diskriminasi ke warga sipil. Setiap negara pasti akan membalas jika diserang seperti itu," kata Antony Blinken.
Keputusan penjualan senjata ke Israel ini pun diambil setelah perdebatan alot dengan sejumlah politisi.
Salah satu politisi yang menentang keputusan ini adalah ketua komisi anggaran Senat AS, Senator Bernie Sanders.
Bernie Sanders sempat dengan lantang mengusulkan untuk memblokir persenjataan ke Tel Aviv.
"Apalagi ketika pesawat pengebom buatan AS menghancurkan Gaza, membunuh anak-anak dan perempuan," tegas Bernie Sanders.
Bernie Sanders ingin AS memastikan apakah senjata yang dijual membantu perdamaian atau malah memperkeruh konflik.
Diketahui, sejak 10 Mei 2021, Israel berkonflik dengan kelompok milisi Palestina, Hamas.
Selama 11 hari pertempuran tanpa henti, tercatat sebanyak 200 orang tewas di Gaza dengan korban mayoritas wanita dan anak-anak.
(*)