Duterte Bersumpah Tak Akan Menarik Mundur Se-inci pun Kapal-kapal Filipina dari Laut China Selatan: Di Sinilah Persahabatan Kita Berakhir

Senin, 17 Mei 2021 | 07:22
Tangkapan layar/24h

Tangkapan layar, Duterte dan Xi Jinping.

Sosok.ID -Penjaga pantai Filipina memantau kapal-kapal China yang berlabuh di Sabina Shoal, Laut China Selatan yang diklaim oleh Manila.

Presiden Filipina Rodrigo Duterte telah menolak seruan dari China untuk menarik kapal dari wilayah sengketa di Laut China Selatan - bersumpah untuk tidak bergerak "mundur satu inci pun".

Filipina telah meningkatkan kehadirannya di wilayah yang diperebutkan di zona ekonomi eksklusif (ZEE),

Termasuk Pulau Thitu, dekat dengan instalasi militer China, yang bertentangan dengan kehadiran ratusan kapal China selama berbulan-bulan yang diyakini diawaki oleh milisi.

Pernyataan Duterte dalam pidatonya yang disiarkan televisi pada hari Jumat, (14/5).

Baca Juga: Tunduk 'Dijajah' China atas Klaim Laut China Selatan, Presiden Filipina Sesumbar Tak Keberatan Dibunuh: Tidak akan Mundur!

Di saat bersamaan tekanan pada Duterte untuk meninggalkan hubungan dekatnya dengan China dan membela provokasi terang-terangan kepala pertahanannya .

Minggu ini Manila mengumumkan rencana untuk membangun pusat logistik di Thitu, yang disebut Pag-asa oleh Filipina, pulau terbesar kedua di kepulauan Spratly.

Hubungan tersebut akan memungkinkan unit angkatan laut Filipina untuk mengisi bahan bakar dan mengisi kembali di pulau itu.

Melansir SCMP, militer dan penjaga pantai Filipina juga meningkatkan patroli perairan maritim negara itu, dan mengumumkan rencana untuk memasang kamera pengintai di wilayah tertentu.

China bulan lalu mengatakan Manila harus "menghentikan tindakan yang memperumit situasi dan meningkatkan perselisihan".

Baca Juga: China Terancam Hancur dan Kalah dari Indonesia Dalam Beberapa Tahun Mendatang, Ternyata Gegara Penurunan Hal Ini!

Dalam rekaman pidatonya, Duterte berkata: “Kami memiliki pendirian di sini. Dan saya ingin menyatakannya di sini dan sekarang lagi, bahwa kapal kami yang ada di Pag-asa dan di tempat lain, tidak akan mundur satu inci pun. ”

"Kamu bisa membunuhku tapi di sini aku tinggal, di sinilah persahabatan kita akan berakhir."

Duterte tampaknya bereaksi terhadap kritik bahwa kedekatan pemerintahannya dengan China telah memungkinkan Beijing berulang kali melanggar ZEE Filipina.

(*)

Editor : Rina Wahyuhidayati

Sumber : scmp

Baca Lainnya