Sosok.ID - Kabar perseteruan Bobby Nasution dengan Edy Rahmayadi belum menemukan titik temu, bahkan kini Walikota Medan jawab tantangan sang Gubernur.
Sebelumnya, Edy Rahmayadi melontarkan pernyataan cukup menohok yang ditujukan pada menantu Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Pernyataan tersebut berkaitan dengan lokasi karantina WNI yang datang dari luar negeri di wilayah Sumatera Utara.
Bahkan purnawirawan TNI ini pun mengungkapkan sang menantu Presiden ini terlalu mengada-ada.
Ia pun mengungkapkan bahwa Satgas Covid-19 kota Medan dengan Provinsi Sumatera Utara telah berkoordinasi terkait mencegah penyebaran virus corona.
"Tanya sama dia (Bobby) dilibatkan atau tidak? Itu 'kan tim work, satu tim. Salah besar berarti dia," komentar Edy Rahmayadi, Kamis dikutip dari Tribunnews.com.
Ia menilai penanganan Covid-19 harus dilakukan setiap elemen, bukan kewenangan masing-masing kepala daerah.
"Bukan tidak dilibatkan. Ini 'kan satu tim, kerjaan bukan sendiri-sendiri. Tim," tegasnya.
Jika Bobby bersikeras tidak tahu tentang hal itu, Edy mengatakan sebaiknya ia langsung bertanya kepada Tuhan.
Mendengar ungkapan menohok dari atasannya di pemerintahan itupun Bobby Nasution tak tinggal diam.
Wali Kota Medan ini pun akhirnya buka suara dan menanggapi protes dari Gubernur Sumut, Edy Rahmayadi.
Melansir dari Tribun Medan, Kamis (6/5/2021) hal tersebut ditanggapi serius oleh Bobby Nasution.
Menurut Bobby Nasution, langkah yang diambilnya untuk WNI yang dikarantina di Medan itu bertujuan untuk keamanan warga Medan sendiri.
Namun demikian ia juga mengungkapkan pemkot Medan adalah bagian dari pemprov Sumatera Utara.
Oleh sebab itu apa yang ia lakukan disebutnya sebagai salah satu tugas pejabat publik demi kepentingan orang banyak.
"Kemarin dikatakan sempat ada potensi penyebaran Covid. Salah satunya yang menjadi potensi itu tempat karantina," singgung menantu Presiden Joko Widodo (Jokowi) ini.
"Alangkah lebih baiknya tempat karantina yang dilakukan di hotel di Kota Medan, kalau kira-kira masyarakatnya bukan dari Kota Medan, seperti apa?" tanya dia.
"Yang bisa dijangkau, dikembalikan (ke kota asalnya). Misal Deli Serdang, Binjai, seperti itu," kata Bobby memberi saran.
Ia pun mengungkapkan dirinya masih belum mendapatkan teknis karantina yang dimaksudkan Edy Rahmayadi tersebut.
"Kalau tetap di Medan, kita diinformasikan hotel-hotel mana saja. Karena hotel yang dipakai untuk karantina, masyarakat belum tahu. Tiba-tiba ada yang tinggal di situ," katanya.
"Makanya kemarin kami menanyakan bagaimana karantinanya?" tanya Bobby.
Polemik yang terjadi antaran Bobby Nasution dan Edy Rahmayadi ini bermula saat dirinya mendapat informasi sudah tidak ada warga yang dikarantina di hotel,
Namun kenyataan yang ia temukan masi ada saat ia mengecek sendiri soal karantina tersebut.
Hal itupun dikhawatirkan oleh sang Walikota Medan lantaran bisa menjadi pemicu melonjaknya kasus covid-19 di kotanya.
Meski demikian Bobby Nasution menegaskan dirinya tak menantang ataupun menentang kebijakan yang diambil oleh Gubernur Sumut.
"Kita bukan mau apa-apa. Kalau memang itu masih, izinkan juga personil kami untuk membantu," jelas Bobby.
"Karena apa, ini keluarga WNI yang datang ke hotel, akhirnya dihalangi ketemu keluarganya. 'Kan enggak mungkin, kalau ada 100 WNI semuanya masing-masing keluarganya 2 saja kali 100, sudah 200, ini gimana?" singgung dia.
"Ini tugas kami untuk ikut membantu menjaga prokes, begitu saja," tegasnya.
(*)