Sejarah Baru! Indonesia Resmi Bangun Pangkalan Militer dengan Teknologi Canggih Demi Lawan Tiongkok di Laut China Selatan, Negara Ini Langsung Kirim Kapal Perang Untuk TNI AL!

Jumat, 09 April 2021 | 15:52
DOK TNI

(ilustrasi) Sejarah Baru! Indonesia Resmi Bangun Pangkalan Militer dengan Teknologi Canggih Demi Lawan Tiongkok di Laut China Selatan, Negara Ini Langsung Kirim Kapal Perang Untuk TNI AL!

Sosok.ID-Indonesia makin siap hadapi kenekatan Tiongkok di Laut China Selatan selepas bangun pangkalan militer di Natuna.

TNI AL dikabarkan membangun pangkalan militer baru di Natuna, Kepulauan Riau, Selasa 5/4/2021.

Melansirdari Antara, Marsekal Hadi Tjahjanto kepala TNI, meletakkan batu pertama untuk pembangunan pangkalan militer Pasukan Tempur Angkatan Laut Komando Armada Pertama.

Pangkalan komando itu akan menjadi bagian dari Komando Eksekutif Operasi Pertempuran di Indonesia barat.

Baca Juga: Taiwan Menggertak Tembak Jatuh Drone China di Laut China Selatan: Jika Perlu Melepas Tembakan, Kami Lepaskan!

Fungsinya juga sebagai Pos Komando Keamanan Angkatan Laut Terintegrasi.

Kehadirannya diharapkan membantu menguatkan Unit TNI Terintegrasi di Natuna, tepatnya di wilayah utara Selat Karimata.

Di selat tersebut Indonesia berbagi wilayah perbatasan dengan Singapura, Vietnam, dan Kamboja.

"Wilayah Natuna memiliki karakter maritim, sehingga kehadiran Pangkalan Komando Pasukan Tempur Angkatan Laut di sana diharapkan menguatkan kemampuan interoperabolitas di pasukan TNI AL dan AU di sektor maritim," jelas Tjahjanto.

Baca Juga: Meski Harus Mati di Tangan China, Taiwan Bertekad sampai Titik Darah Penghabisan: Kami akan Berperang Jika Kami Perlu Berperang!

Upacara inagurasi juga dihadiri oleh Panglima Kepolisian RI (Polri) Jenderal Listyo Sigit Prabowo, dan Kepala Staf Angkatan Laut Indonesia, Laksamana Yudo Margono.

Di upacara tersebut, Tjahjanto memuji Angkatan Laut Indonesia atas keterlibatannya dalam membangun infrastruktur pertahanan di Natuna, salah satu wilayah paling luar dan front paling panas.

Natuna adalah kepulauan yang terdiri dari 272 pulau terletak di antara Sumatra dan Kalimantan.

Secara administratif Natuna termasuk wilayah dari Provinsi Kepulauan Riau.

Baca Juga: Waspada, Kapal Perang China dan AS Adu Sangar di Laut China Selatan Buntut Ketegangan yang Meningkat

Natuna menjadi titik sangat strategis bagi wilayah Indonesia, karena menjadi pintu masuk ke Laut China Selatan.

Natuna adalah kunci strategi TNI untuk memperkuat pasukan pertahanan Indonesia.

Marsekal TNI juga merayakan bertugasnya kapal perang KRI Alugoro-405 di dermaga Selat Lampa, dan menunjuk Letnan Kolonel Ahmad Noer Taufik sebagai komandan pertamanya Selasa kemarin.

Ia juga menyaksikan vaksinasi 558 personil militer dan polisi yang ditugaskan menjaga perairan dan kepulauan Natuna.

Baca Juga: Perang Laut China Selatan, AS Minta Bantuan Prabowo Subianto, Indonesia Diingatkan untuk Latihan yang Lebih Besar!

Alutsista segar dari Jepang

Sementara itu, Jepang kian antusias untuk mengirimkan alutsista ke Indonesia.

Dilaporkan dari The Diplomat, reporter Sebastian Strangio melaporkan akhir Maret lalu jika Jepang dan Indonesia sudah sepakat utuk membuka ekspor sektor pertahanan dari Jepang ke Indonesia.

Pakta itu ditandatangani saat pembicaraan keamanan "dua plus dua" pada 30 Maret antara menteri pertahanan dan menteri luar negeri dari dua negara.

Kedua negara memiliki kepentingan yang sama yaitu sama-sama khawatir dengan pengaruh dan tekanan China di Laut China Selatan dan Laut China Timur.

Menurut laporan, di bawah ekspor senjata, Jepang bisa mengirimkan sampai 8 kapal fregat siluman Mogami baru ke Angkatan Laut Indonesia.

Baca Juga: Makanya Tiongkok Tak Berani Usik Indonesia di Laut China Selatan, Prabowo Ungkap Strategi Militer 'Garuda Sheild' yang Buat Menteri Pertahanan AS Terkejut: Peluang Tingkatkan Kerjasama

Kapal-kapal itu dikenal dengan nama 30FFM, 30FF, 30DX, dan 30DEX, mereka adalah fregat mutakhir multi-peran pertama yang dibangun oleh Mitsubishi Heavy Industries dan Mitsui Engineering and Shipbuilding di galangan kapal di Nagasaki dan Tamano.

Rencana provisional mengharuskan Jepang mengirim 4 kapal itu akhir 2023 atau awal 2024 dan keempatnya dibangun oleh PT PAL di Surabaya melalui kesepakatan transfer teknologi.

Hal ini menunjukkan tekad Indonesia untuk mempertahankan wilayah dan kedaulatan meskipun tidak terlibat kepentingan apapun di Laut China Selatan.

Ekspor alutsista ini akan digunakan oleh pasukan TNI AL dan TNI AU, sehingga TNI disebutkan akan fokus untuk menguatkan kedua pasukan tersebut setelah selama ini alutsista kebanyakan digunakan oleh TNI AD.

(*)

Editor : Andreas Chris Febrianto Nugroho

Sumber : intisari-online.com

Baca Lainnya