Xi Jinping Ketar-ketir, Jepang Ajak Indonesia Bahas Strategi Hadapi Kenekatan Tiongkok di Laut China Selatan

Selasa, 30 Maret 2021 | 19:48
Kementrian Pertahanan RRC dan Presidential Palace

Xi Jinping Ketar-ketir, Jepang Ajak Indonesia Bahas Strategi Hadapi Kenekatan Tiongkok di Laut China Selatan

Sosok.ID - Pertemuan tinggi menteri kembali digelar antaran Menteri Luar Negeri Indonesia, Retno Marsudi dengan Menteri Luar Negeri Jepang, pada Senin (29/3/2021).

Berbagai topik pembahasan pun diungkapkan dalam pertemuan dua menteri tersebut.

Salah satunya yang mejadi sorotan adalah masalah mengenai Tiongkok dan Laut China Selatan.

Selain itu juga ada pembahasan mengenai penanganan covid-19 dan pinjaman luar negeri.

Baca Juga: Indonesia Harus Waspada, Taktik Baru Tiongkok Rebut Laut China Selatan dengan Gunakan Nelayan Sebagai Tentara Perebut Wilayah, Filipina Sudah Mengalami?

Baca Juga: Dikenal Pintar Jiplak Barang Orang, Rupanya Tindakan China Jiplak Jet Tempur Rusia Membuat Negeri Panda Kena Batunya, Ada Konsekuensi Mengerikan yang Diterima China

Menteri Luar Negeri Jepang Motegi Toshimitsu menyampaikan keprihatinan yang serius terhadap perkembangan politik China terkini termasuk Undang-Undang Penjaga Pantai, serta konflik Laut China Timur dan Laut China Selatan, menurut pernyataan tertulis dari Kedutaan Besar Jepang untuk Indonesia.

Menteri Luar Negeri Indonesia Retno Marsudi kemudian berbagi keprihatinan yang serius terhadap kelanjutan dan penguatan percobaan oleh China yang mengubah status-quo secara sepihak dengan menggunakan kekuatan.

Selain itu, kedua Menlu mengkonfirmasikan pentingnya negara-negara berbagi nilai-nilai yang sama, seperti Jepang dan Indonesia dalam memahami dan memprakarsai terbentuknya ketertiban internasional yang bebas dan terbuka berdasarkan supremasi hukum.

Hal itu, diharapkan dapat mempertahankan perdamaian, kestabilan, dan kemakmuran dalam masyarakat internasional, dan kedua belah pihak akan melanjutkan kerja sama secara erat.

Baca Juga: Demi HajarChina, AS Panasi Mesin Perang di Laut China Selatan, Tekanan Maksimum yang Belum Pernah Terjadi Sebelumnya!

Motegi dan Retno, selanjutnya bertukar pendapat mengenai situasi di Myanmar secara detail sambil merujuk pada perkembangan situasi, setelah diadakannya telewicara antara Menteri Luar Negeri Indonesia-Jepang pada awal bulan ini.

Motegi telah mengecam keras terhadap situasi yang telah mengakibatkan jatuhnya korban jiwa dan mencatat jumlah korban jiwa terbesar pada 27 Maret 2021 di Myanmar.

Ia menyambut baik upaya-upaya ASEAN untuk mengatasi situasi di Myanmar dan menyampaikan rasa hormat atas kepemimpinan Indonesia.

Menanggapi hal tersebut, Retno menjelaskan tentang komunikasi antara negara-negara ASEAN termasuk Myanmar dan langkah-langkah yang akan diambil ke depannya.

Baca Juga: Tiongkok Tak Bakal Berani Lewati Wilayah Indonesia di Laut China Selatan, Menhan Resmikan Armada Kapal Selam Baru TNI AL, Spesifikasinya Ngeri!

(KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG)
(KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG)

Menteri Luar Negeri Jepang, Motegi Toshimitsu memberikan keterangan pers seusai pertemuan bilateral di Gedung Pancasila, Kementerian Luar Negeri, Jakarta, Selasa (10/1/2020). Pemerintah Indonesia menawarkan investasi pengembangan sentra kelautan dan perikanan terpadu (SKPT) tahap kedua di Natuna, serta juga membahas kerja sama bilateral secara lebih detail, terutama di bidang ekonomi.

Kedua Menlu telah sepakat untuk melanjutkan kerja sama secara erat demi memperbaiki situasi regional. Selain masalah regional, Motegi dan Retno, juga bertukar harapan dalam hubungan bilateral kedua negara.

Motegi mendorong upaya merealisasikan perekonomian yang tangguh dalam menghadapi krisis Covid-19 melalui dukungan rantai pasokan (supply chain) yang multi-tier.

Dia menyampaikan rencana bantuan Jepang yang baru untuk pengadaan “rantai dingin” (cold chain) senilai 400 juta yen (Rp 52,6 miliar) bagi Indonesia sebagai penanganan wabah Covid-19.

Kemudian, kedua Menlu tersebut sepakat tentang perlunya vaksin untuk disebarkan ke seluruh dunia secara adil guna mengakhiri wabah Covid-19 dan untuk itu melanjutkan kerja sama internasional sangatlah penting.

Baca Juga: Terancam Dipecundangi China dalam Perang, AS Ogah Melepas Wilayah Konflik Laut China Selatan dan Indo-Pasifik

Perwakilan dari Jepang itu menyebutkan kemungkinan pemberian pinjaman senilai 70 miliar yen (Rp 9,2 miliar) untuk penataan pelabuhan Patimban sebagai upaya guna meningkatkan konektivitas melalui kerja sama infrastruktur demi merealisasikan “Free and Open Indo-Pacific (FOIP)” dan “ASEAN Outlook on the Indo-Pacific (AOIP)”.

Selain itu, Menteri Luar Negeri Motegi telah meminta pencabutan pembatasan impor produk makanan Jepang.

Motegi juga meminta kerja sama Indonesia dalam ajang Olimpiade dan Paralimpiade Tokyo pada 2021 dan Osaka Kansai Expo 2025, yang kemudian Retno mendoakan kesuksesan Olimpiade dan Paralimpiade Tokyo.

Baca Juga: Kini Dikeroyok Inggris Sampai AS Pakai Kapal Perang Canggih di Laut China Selatan, Ternyata Tiongkok Ketahuan Ingin Kuasai Dunia Dengan Lakukan Ini!

Motegi juga menyampaikan belasungkawa kepada Indonesia atas aksi terorisme yang terjadi di Makassar pada Sabtu (28/3/2021) hingga menelan korban jiwa.

Motegi menegaskan kecaman keras bahwa aksi terorisme tidak dapat dibenarkan dengan alasan apapun.

(*)

Editor : Andreas Chris Febrianto Nugroho

Sumber : Kompas.com

Baca Lainnya