Hebohkan Publik Dunia Termasuk Indonesia, Penampakan Tulang Raksasa Ini Disebut-sebut Kerangka Salah Satu Manusia Terkuat di Dunia dan Anggota Pandawa, Ini Faktanya!

Jumat, 19 Maret 2021 | 07:13
Atlas Obscura

Hebohkan Publik Dunia Termasuk Indonesia, Penampakan Tulang Raksasa Ini Disebut-sebut Kerangka Salah Satu Manusia Terkuat di Dunia dan Anggota Pandawa, Ini Faktanya!

Sosok.ID- Kabar penemuan kerangka raksasa yang disebut-sebut berasal dari perang Baratayudha sempat viral beberapa tahun lalu.

Kematian salah satu anggota Pandawa yang memiliki ciri orang paling kuat pun dikait-kaitkan dengan kerangka besar tersebut.

Bahkan kerangka yang seukuran rumah itupun sepat menghebohkan publik dunia lantaran menyerupai kerangka manusia biasa tapi berukuran besar.

Sosok mitos dan salah satu anggota Pandawa tersebut tak lain adalah Gatotkaca.

Baca Juga: Bahaya Foto Bertiga Viral di Tengah Kabar Putusnya Kaesang-Felicia Tissue, Foto Lawas Ahmad Dhani hingga Ahok Disorot

Pada tahun 2013, ramai sebuah kerangka raksasa dibagikan di media sosial dengan klaim sebagai kerangka Gatotkaca.

Namun setelah dikroscek, ternyata foto yang ramai itu merupakan karya seni seorang seniman Italia.

Menurut situs webAtlas Obscura:

“Dibuat oleh Gino De Dominicis, patung kerangka raksasa ini dipajang di Milan's Palazzo Reale pada tahun 2007."

Baca Juga: Masih Jadi Misteri, Inilah Pasukan Manusia Serigala Milik Hitler yang Disebut Jadi Kunci Kehebatan Nazi di Perang Dunia II

"Dinamakan "Calamita Cosmica," atau "Cosmic Magnet", patung ini memiliki panjang 28 meter dan berat sekitar delapan ton."

"Seniman menyelesaikan pekerjaan ini tidak lama sebelum kematiannya."

Dominicis meninggal pada tahun 1998.

Namun terlepas dari kehebohan dan kebenaran di baliknya itu, tahukah Anda tentang Gatotkaca si setengah raksasa?

Baca Juga: Ketemu Jodoh di Waktu yang Bersamaan, Janda dan 3 Anaknya Sewa Lapangan Sepak Bola untuk Gelar Resepsi Pernikahan Besar-besaran

Gatotkaca, sesuai dengan epos Mahabharata, adalah putra dari Bima dan Hidimbi.

Sang ibu menurunkan darah raksasa sehingga Gatotkaca menjadi setengah raksasa.

Hal ini memberinya banyak kekuatan magis yang membuatnya menjadi pejuang penting dalam perang Kurusetra, klimaks dari cerita.

Baca Juga: Masih Percaya Takhayul, Sekretaris Kabinet Larang Presiden Jokowi Kunjungan Kerja ke Kediri Agar Tak Lengser, Dari Bung Karno Hingga SBY, Ini Penjelasannya!

Exotic India Art
Exotic India Art

Ilustrasi Perang Kurusetra

Dia dinamai Gatotkaca karena kepalanya yang berbentuk seperti periuk.

Dalam bahasa Sansekerta, Ghatam berarti periuk dan "Utkach" berarti kepala.

Gatotkaca ketika masih kecil, tinggal bersama ibunya.

Pada suatu hari dia bertengkar dengan Abimanyu, sepupunya, tanpa mengetahui bahwa Abimanyu adalah anak Arjuna.

Gatotkaca dianggap sebagai sosok yang setia dan rendah hati.

Baca Juga: Akibat Percaya Kutukan, Keluarga Ini Boyongan Pilih Tinggal di Hutan Pekalongan Puluhan Tahun, Dihantui Penyakit Misterius yang Membunuh 8 Anaknya Satu Persatu

Dia membuat dirinya dan para pengikutnya selalu ada untuk ayahnya Bima kapan saja.

Yang harus dilakukan Bima adalah cukup memikirkannya dan Gatotkaca akan muncul.

Seperti ayahnya, Gatotkaca terutama bertarung dengan tongkat.

Istrinya adalah Ahilawati dan putranya adalah Barbarika.

Dalam Mahabharata, Gatotkaca dipanggil oleh Bima untuk berperang di sisi Pandawa dalam pertempuran Kurusetra.

Baca Juga: Bikin Geger Publik, Negara Ini Melarang Penduduknya Siram Toilet di Atas Jam 10 Malam, Ternyata Alasannya Sepele Banget!

Memohon kekuatan magisnya, dia membuat malapetaka besar bagi Kurawa.

Khususnya setelah kematian Jayadrata, ketika pertempuran berlanjut hingga matahari terbenam, kekuatannya paling efektif (pada malam hari).

Pada titik pertempuran ini, pemimpin Kurawa Duryudana mengimbau pejuang terbaiknya, Karna, untuk membunuh Gatotkaca karena seluruh pasukan Kurawa hampir musnah karena serangan tanpa henti dari udara.

Karna memiliki senjata dewa, atau shakti, yang diberikan oleh dewa Indra.

Itu hanya bisa digunakan sekali, dan Karna telah menyimpannya untuk digunakan pada musuh bebuyutannya, petarung Pandawa terbaik, Arjuna.

Baca Juga: Bukan Mitos Belaka, Kisah Simpatisan PKI yang Kebal Peluru Ketika Hendak Dieksekusi Mati

CHHATTISGARH
CHHATTISGARH

Gatotkaca digambarkan kalah

Karna yang setia, tidak dapat menolak permintaan Duryudana yang telah berjanji untuk mengabdi, melemparkan senjatanya ke Gatotkaca dan membunuhnya.

Ini dianggap sebagai titik balik perang.

Setelah kematia Gatotkaca, penasihat Pandawa Krisna tersenyum, karena dia menganggap perang telah dimenangkan Pandawa.

Itu karena Karna tidak lagi memiliki senjata ilahiah untuk digunakan dalam memerangi Arjuna.

(*)

Editor : Andreas Chris Febrianto Nugroho

Sumber : intisari-online.com

Baca Lainnya