Air Mata Kehilangan Istri dan 3 Anak Belum Mengering, Rumah Kontrakan Yaman Zai yang Dihuni Almarhum Korban Sriwijaya Air SJ 182 Dibobol Maling

Selasa, 19 Januari 2021 | 12:13
TribunPontianak

Yaman Zai histeris keluarganya penumpang Sriwijaya Air SJ 182

Sosok.ID-Yaman Zai, menjadi satu dari sekian banyak orang yang menangis histeris ketika mendengar kabar jatuhnya pesawat Sriwijaya Air SJ 182.

Yaman Zai yang menunggu diBandara Supadio Pontianak pada Sabtu (9/1/2021), kehilangan istri dan 3 anaknya, yang menaiki pesawat nahas tersebut.

Disaat duka kehilangan masih menyelimuti, rumah kontrakan yang dihuni istri Yaman Zai di Serang, menjadi sasaran maling.

Rumah almarhum Arnet Fauzia (39) yang ada di Kelurahan Unyur, Kecamatan Serang, Kota Serang, Banten, digasak maling pada Jumat (15/1/2021).

Baca Juga: Ingin Lihat Wajah Bayinya yang Baru Lahir, Yaman ZaiTersedu-sedu Menunggu Istri dan 3 Anak Turun dari Sriwijaya Air SJ 182: Mereka Tidak Datang..

Menurut berita, sejak tragedi jatuhnya pesawat tersebut, rumah almarhum Arnet memang kosong.

Aksi pencurian itu pertama kali diketahui Yayu, asisten rumah tangga korban, saat hendak mengecek rumah tersebut.

Saat itu, Yayu kaget melihat barang-barang yang hilang di dalam rumah majikannya, seperti sepeda, dorongan bayi, tabung gas 3 kilogram, dan galon air.

"Diperkirakan kejadiannya malam Sabtu kemarin, tapi ketahuannya kemarin siang oleh pembantunya," kata ketua RT setempat, Nanang Wahyudi, saat dihubungi Kompas.com, Minggu (17/1/2021).

Baca Juga: Istri Putus Asa Jenazah Suami Korban Sriwijaya Air Belum Ditemukan, Yang Sebenarnya Terjadi Suami Terbang ke Bali dengan Selingkuhan padahal Rumah Ramai Tahlilan dan Wartawan

(KOMPAS.com/RASYID RIDHO)

Rumah Arneta Fauzia, salah satu korban jatuhnya pesawat Sriwijaya Air

Kata Nanang, pelaku kemungkinan masuk ke rumah korban lewat atap rumah.

Sebab, ada empat genteng yang dibuka, pelaku kemudian masuk lewat plafon, dan turun ke kamar belakang. "Dan keluar lewat pintu belakang," ujarnya.

Usai kejadian itu, warga pun melaporkannya ke polisi. "Sudah lapor polisi. Ini maling tega, biadab. Lagi berduka juga," ungkapnya.

Hal senada dikatakan tetangga korban bernama Opung (66) yang mengatakan bahwa pencuri itu diduga masuk ke rumah korban dari bagian belakang.

Baca Juga: Misteri Penyebab Jatuhnya Pesawat Sriwijaya Air SJ 182 Perlahan Terkuak, Sosok Ini Beberkan Kejanggalan yang Ada

Sambungnya, pencuri tersebut kemudian naik ke atas sebagai tempat toren lewat belakang rumah, lalu menggeser empat genteng dan menjebol plafon yang tembus di satu kamar.

"Kalau keluar, malingnya lewat pintu belakang karena memang pintunya hanya dikunci slot, jadi mudah dibuka," kata Opung dikutip dari TribunBanten.com.

Sementara tetangga korban lainnya, Dedi Kuswara (44) mengatakan bahwa korban mengontrak di rumah tersebut. Pasca-kejadian itu, pemilik rumah sudah melaporkannya ke polisi.

"Di sini beliau ngontrak. Pemilik rumah ini sudah melapor polisi," katanya dikutip dari TribunBanten. Kata Dedi, warga sekitar juga tidak tahu pasti barang apa saja yang hilang.

Baca Juga: Inilah Rekaman Suasana Terakhir Sriwijaya Air SJ 182 Sebelum Jatuh, Diduga Satu-satunya

"Yang warga tahu barang yang hilang itu sepeda anak, dorongan bayi, dan tabung gas," ujarnya. Diketahui, Arneta beserta ketiga anaknya Zurisya Zuar (8), Umbu Kristin Zia (2), dan Fao Nuntius Zai yang masih bayi menjadi korban pesawat Sriwijaya Air saat akan terbang ke Pontianak, Kalimantan Barat, untuk bertemu dengan suaminya Yaman Zai (43) yang bekerja di sana.

Kisah Yaman Zai sendiri saat menunggu Arneta dan ketiga anaknya di Bandara Supadio Pontianak, sempat menjadi sorotan.

Jarang bertemu keluarga karena bekerja satu tahun lebih di Pontianak, Yaman menanti kedatangan anak-anak dan istrinya. Tetapi takdir berkata lain.

Baca Juga: Setelah Tragedi SJ 182, Lion Air dan Garuda Indonesia Gagal Mendarat di Pontianak,Pilot Divert Demi Keselamatan, Apa yang Terjadi?

"Tadi terakhir kontak saya setengah 2 siang tadi, mereka sudah di bandara (Seokarno-Hatta), makanya saya tunggu tunggu, palingkan biasa satu jam sudah sampai, tapi ditunggu tidak datang, di telpon tidak aktif," kata Yaman menangis histeris, Rabu (9/1/2021). (*)

Sumber: Kompas.com.

Editor : Rifka Amalia

Sumber : Kompas.com

Baca Lainnya