Sosok.ID - "Kapten" Graham Shema, sematan di depan nama bocah berusia 7 tahun dari Uganda ini memang bukan main-main.
Di usianya yang baru menginjak kepala tujuh, bocah asal Benua Afrika ini membuat kagum banyak orang.
Bahkan ia beberapa kali mewarnai pemberitaan media massa dan media sosial di negaranya.
Duta Besar Jerman dan Menteri Transportasi Uganda pun tak tinggal diam dan telah mengundang bocah ajaib ini untuk bisa bertemu.
Bocah laki-laki ini diketahui sebagai salah satu anak cerdas.
Shema, sapaannya dikenal sebagai bocah yang gemar belajar matematika dan sains.
Tak sampai di situ, bocah yang duduk di bangku sekolah dasar (SD) ini juga sempat mengenyam pendidikan pelatihan penerbangan sebanyak tiga kali.
Ia diketahui belajar menerbangkan pesawat berjenis Cessna 172.
Baca Juga: Taktik Baru China Hadapi Kapal Selam Amerika, Gunakan Pesawat dengan Jatuhkan Bom Laut
Dengan kepolosannya, Shema pun mengatakan ingin menjadi pilot dan astronot bila sudah dewasa nanti.
Salah satu idolahnya adalah ilmuwan, Elon Musk dan berencana ingin berpergian ke Mars suatu hari nanti.
"Saya suka Elon Musk karena saya ingin belajar darinya tentang luar angkasa, pergi bersamanya ke luar angkasa dan ingin berjabat tangan," dikutip dari Kompas.com yang melansir dari DW, Kamis (24/12/2020).
Mengutip dari DW, suatu hari Shema berada di Bandara Internasional Entebbe Uganda.
Di sana ia diminta oleh seorang instruktur penerbangan untuk menjelaskan cara kerja mesin pesawat Bombardier CRJ9000 yang terperkir di landasan.
Meski kalah kencang dengan deru mesin pesawat yang menyala, Shema pun berusaha menjawab pertanyaan tersebut.
"Saluran mesin menyedot udara dan menyalurkannya ke kompresor, kompresor meremas udara dengan kipas, setelah meremasnya dengan kipas, mesin itu menjadi panas," kata Shema
Jawaban Shema itupun membuat takjub banyak orang lantaran mengetahui sistem kinerja pesawat.
Baca Juga: Kecolongan, Walau Dikenal Sebagai Negara Kuat, Nyatanya Ada Ribuan Pesawat Asing Susupi Rusia
Tak sampai di situ saja, ia juga mengetahui istilah-istilah yang mesin yang ada di dalam pesawat.
Bahkan lebih lanjut lantaran kecerdasannya, Shema kini diketahui telah 3 kali menerbangkan pesawat.
Shema telah terbang sebanyak tiga kali sebagai co-pilot pada Januari dan Maret sebelum pandemi menghentikan semua aktivitas.
Sejak saat itu Shema fokus pada teori dan mendalami pengetahuan penerbangan melalui video. Dia juga senang menggali wawasan terkait eksplorasi ruang angkasa.
Ternyata pengetahuan Shema mengenai seluk beluk burung besi itu tidak datang tiba-tiba.
Sang ibu menuturkan kejadian aneh semasa Shema masih bayi.
Kala Shema masih berusia 3 tahun dan sedang bermain di luar rumah, terdapat sebuah helikopter milik polisi yang terbang sangat rendah.
Saking rendahnya, atap rumah Shema sampai hancur lantaran dilewati helikopter tersebut.
"Kejadian itu memicu sesuatu di benaknya," kata ibu Shema, Shamim Mwanaisha.
Sejak saat itu, Shema terus bertanya-tanya tentang bagaimana pesawat bekerja, katanya.
Tahun lalu, sang ibu menghubungi akademi penerbangan lokal ketika Shema mulai mempelajari tentang suku cadang pesawat dan kosakata penerbangan.
Setelah lima bulan kursus, Mwanaisha membayar praktik terbang untuk putranya.
(*)