Sosok.ID - Sebuah kabar mengejutkan datang dari negara tetangga Malaysia gegara tindakan dua menteri positif covid-19 ikuti rapat parlemen.
Setidaknya ada beberapa menteri Malaysia yang dikabarkan terinfeksi virus corona atau covid-19.
Namun tak disangka, dua menteri justru datang ke gedung parlemen saat mereka belum dinyatakan negatif covid-19.
Kedatangan dua pejabat ini pun sempat menghebohkan warga seisi gedung.
Hal itu lantaran keduanya datang dengan mengenakan Alat Pelindung Diri (APD) lengkap.
Kedatangan kedua petinggi pemerintahan itupun membuat situasi di dalam ruangan menjadi panas.
Setidaknya dua menteri yang terkonfirmasi positif covid-19 adalah Menteri Kesehatan dan Menteri Sumber Daya Manusia.
Hal itu membuat kubu opisisi menjadi marah dan akhirnya memilih untuk meninggalkan ruang rapat atau walk out.
Para politisi itu diketahui positif covid-19 setelah awal bulan ini berkontak dengan sejumlah orang.
Meski dinyatakan positif covid-19, namun keduanya mendapatkan izin untuk ikut dalam pemungutan suara di rapat anggaran negara.
Itu yang menjadikan alasan kedua menteri nekat datang ke parlemen meskipun harus mengenakan APD.
Setidaknya, keduanya datang dengan langsung mengenakan baju hazmat plus masker, pelindung wajah dan sarung tangan.
Namun sidang yang awalnya berjalan lancar ini pun berubah menjadi kacau lantaran kedatangan dua menteri tersebut.
Banyak dari kubu oposisi di parlemen berteriak memprotes kehadiran dua menteri tersebut.
Tak hanya sampai di situ saja, bahkan ada pula anggota dari kubu oposisi yang memilih untuk walkout.
"Ini hari kelam bagi demokrasi di Malaysia karena tidak ada aturan hukum," kata anggota parlemen oposisi Xavier Jayakumar kepada AFP.
Baca Juga: Perbandingan Kekuatan TNI AL dan TLDM Malaysia, Mana yang Lebih Komplit Senjatanya?
Selain Menkes dan Menteri SDM Malaysia, seorang anggota parlemen oposisi yang seharusnya dikarantina juga ikut rapat dengan memakai APD.
Ketua parlemen bersikeras protokol keamanan sudah dijalankan, termasuk meminta kedua menteri dibawa dengan ambulans dan ditempatkan di ruangan khusus, menurut laporan kantor berita Bernama.
Dia menolak wacana penghentian pemungutan suara, dan pemerintahan yang baru berumur 9 bulan itu pun menang mudah akibat walk out oposisi.
Melansir dari Kompas,com, sebagian besar anggota parlemen Malaysia memang mendukung pemilihan anggaran utama bulan lalu.
Hal itu menjadi kemenangan bagi PM Muhyiddin Yassin yang koalisinya hanya memegang suara mayoritas tipis.
Akan tetapi para pejabat "Negeri Jiran" masih perlu membahas beberapa poin yang terkait dengan bagian-bagian tertentu di RUU belanja negara.
Muhyiddin Yassin merebut kekuasaan pada Maret tanpa pemilu setelah kolapsnya koalisi Mahathir Mohamad, tetapi pemerintahannya sangat tidak stabil dan dituduh tidak punya legitimasi.
Kabar kedatangan dua menteri yang dikonfirmasi positif covid-19 dalam rapat parlemen itupun menggemparkan.
Bukan hanya bagi publik Malaysia melainkan sampai diberitakan beberapa media asing.
(*)