Presiden Turki Tak Terima Jika Pembelian S-400 Buat Amerika Jatuhi Sanksi Ankara

Sabtu, 12 Desember 2020 | 06:13
Sputniknews

Presiden Turki Tak Terima Jika Pembelian S-400 Buat Amerika Jatuhi Sanksi Ankara

Sosok.ID - Recep Tayyip Erdogan tak habis pikir dengan Amerika Serikat (AS).

Sebelumnya ia meminta AS agar menjual sistem rudal Patriot kepada Turki.

Namun AS menolak.

Padahal Turki sendiri merupakan anggota NATO dan berperan besar dalam pembuatan F-35.

Baca Juga: Kedua Tangan Pegang HP, 2 Oknum Polisi Ini Paksa Sejoli Lagi Pacaran Hubungan Suami Istri di Depan Kamera, Rp 4 juta Amblas Jadi Duit Tutup Mulut

Juga Turki memerlukan beragam senjata baru untuk mempertahankan penguasaan udaranya.

Maka Turki memilih jalan lain, membeli sistem pertahanan udara asal Rusia, S-400.

Gegara inilah AS mencak-mencak karena Rusia adalah musuh bebuyutan NATO.

Tanpa pandang bulu, AS kemudian menjatuhkan sanksi kepada Turki.

Baca Juga: Saktinya Jampi-jampi Pelet Lewat! Sosok Ini Bongkar Alasan Kalina Ocktaranny Secepat Kilat Tersihir Panah Cinta Vicky Prasetyo: Ada Kekecewaan

Erdogan mengatakan bahwa sanksi AS atas pembelian rudal S-400 dari Rusia menunjukkan rasa tidak hormat pada sekutunya.

Sebelumnya sejumlah sumber mengatakan Washington siap untuk mengambil langkah sanksi yang kemungkinan akan memperburuk hubungan bilateral kedua negara.

Lira Turki jatuh hampir 2% setelahReutersmelaporkan sanksi AS akan diumumkan segera pada hari Jumat waktu setempat dan menargetkan Direktorat Industri Pertahanan Turki.

Aturan itu akan diberlakukan oleh Presiden AS Donald Trump ketika Presiden terpilih Joe Biden bersiap untuk menjabat pada 20 Januari nanti, dan dapat menguji diplomasi yang sudah tegang oleh sejumlah perselisihan mulai dari konflik di Suriah hingga seorang ulama Turki yang tinggal di pengasingan di Amerika Serikat.

Baca Juga: Hilang Sejak Ledakan Kantor Penghubung Kosel dan Korut, Adik Perempuan Kim Jong Un Berulah dan Ancam Seoul Lagi: Mereka Harus Bayar Mahal!

“Bagi Amerika, untuk bangkit dan menghadapi Turki dengan masalah seperti CAATSA adalah rasa tidak menghormati mitra NATO yang sangat penting,” kata Erdogan tentang apa yang disebut sanksi CAATSA, yang menargetkan kesepakatan senjata dengan Moskow.

"Setelah transfer kekuasaan AS, kami tidak diragukan lagi akan melihat tren tersebut dengan lebih jelas," tambah Erdogan.

Ekonomi Turki dan hubungan dengan Barat bisa mendapat lebih banyak tekanan dari perjanjian terpisah oleh para pemimpin Uni Eropa untuk menerapkan sanksi atas klaim lepas pantai Mediterania.

Lira, yang telah mencapai serangkaian rekor terendah dan termasuk yang berkinerja terburuk di pasar negara berkembang pada tahun ini, usai melemah melewati 8 dolar untuk pertama kalinya dalam dua minggu.

Baca Juga: Masih Jadi Misteri, Inilah Pasukan Manusia Serigala Milik Hitler yang Disebut Jadi Kunci Kehebatan Nazi di Perang Dunia II

Depresiasi mata uang sebesar 25% telah memperburuk dampak ekonomi dari pandemi virus corona di tahun ini, dan memperburuk cadangan valas Turki yang menipis dan inflasi setinggi dua digit.

Ankara memperoleh sistem S-400 pada pertengahan 2019 dan mengatakan mereka tidak menimbulkan ancaman bagi sekutu dan tidak akan diintegrasikan ke dalam pertahanan Organisasi Perjanjian Atlantik Utara (NATO).

Sementara Washington mengatakan S-400 adalah ancaman dan tahun lalu menghapus Turki dari program jet F-35.(*)

Artikel ini pernah tayang di Kontan dengan judul "Terancam disanksi karena beli senjata dari Rusia, Erdogan: AS tak menghormati Turki"

Editor : Seto Ajinugroho

Sumber : kontan

Baca Lainnya