Hilang Sejak Ledakan Kantor Penghubung Kosel dan Korut, Adik Perempuan Kim Jong Un Berulah dan Ancam Seoul Lagi: Mereka Harus Bayar Mahal!

Jumat, 11 Desember 2020 | 15:13
Daily Mail

Hilang Sejak Ledakan Kantor Penghubung Kosel dan Korut, Adik Perempuan Kim Jong Un Berulah dan Ancam Seoul Lagi: Mereka Harus Bayar Mahal!

Sosok.ID - Keluarga Kim memang menjadi penguasa Korea Utara sejak beberapa dekade.

Bahkan yang terbaru, tampuk kepemimpinan Korea Utara bakal diturunkan pada adik perempuan Kim Jong Un.

Kim Yo Jong, wanita muda yang dikenal cukup bengis dan berbahaya ini memang memiliki sifat cukup berbeda dengan pemimpin Korea Utara saat ini.

Beberapa pihak juga menyebutkan bahwa Kim perempuan justru disebut lebih otoriter dibanding sang kakak.

Baca Juga: Dikiranya Takut, Korea Utara Bakal Balas Kelakuan Korsel yang Anggap Remeh Pyongyang

Salah satunya dengan keputusan Kim Yo Jong saat meledakkan kantor penghubung Korea Utara dan Korea Selatan di Kaisong beberapa bulan lalu.

Hal itu pun memicu pandangan banyak pihak bahwa Kim Yo Jong masuk daftar wanita ganas bila jadi pemimpin negara.

Setelah beberapa waktu menghilang, adik Kim Jong Un ini pun kembali berulah.

Adik perempuan pemimpin Korea utara belum lama ini mengecam penyataan Menteri Luar Negeri Korea Selatan.

Baca Juga: Takut-takuti Warganya, Kim Jong Un Tembak Mati Seorang Penduduk yang Nekat Berkeliaran di Perbatasan Korea Utara-China, Publik Dibuat Merinding Ngeri Saat Dipaksa Saksikan Detik-detik Eksekusinya

Kang Kyung-wha, Menlu Korsel disebut sudah kebablasan atas kebaikan hati Korea Utara.

Menurut Kim Yo Jong, Kang Kyung-wha bakal menerima konsekuensinya atas apa yang diakatakan.

Ia pun mengancam Korea Selatan bakal membayar mahal atas perkataan Menteri Luar Negeri mereka.

Bahkan menurut Kim, hubungan antar Korea bisa saja semakin memburuk di tengah pandemi virus corona seperti sekarang.

Baca Juga: Keroncongan Setengah Mati, Penduduk Korea Utara Putuskan Rebus Daging Anaknya untuk Dimakan, Kim Jong Un malah Fokus Luncurkan Roket

Hal itu lantaran beberapa hari lalu, Kang menyatakan dalma sebuah forum di Bahrain, Korea Utara disebutnya tidak menanggapi seruan Seoul.

Seruan tersebut berupa kerjasama penanganan virus corona lintas batas.

Selain itu, ia menyangsikan klaim Pyongyang bahwa tidak ada kasus virus corona di negara tertutup tersebut.

Menurut Kim Yo Jong, pernyataan dari petinggi Korea Selatan itu cukup sembrono.

Baca Juga: Jengkel Karena Korea Utara Susah, Kim Jong Un Eksekusi Mati Tokoh Ekonomi Pyongyang

"Hal itu dapat dilihat dari pernyataan sembrono yang dibuat olehnya tanpa mempertimbangkan konsekuensi bahwa dia terlalu bersemangat untuk lebih mendinginkan hubungan yang membeku antara Korea Utara dan Korea Selatan," kata Kim Yo Jong dalam pernyataan Rabu (9/12) yang disiarkan kantor berita KCNA.

"Kami tidak akan pernah melupakan kata-katanya dan dia mungkin harus membayar mahal untuk itu," sebutnya, seperti dikutip Yonhap.

Korea Utara beralasan mengapa mereka tidak mengindahkan ajakan untuk bekerjasama dengan banyak negara mengenai penanganan virus corona menurut mereka cukup benar.

Baca Juga: Curiga Keadaan Pemimpin Korea Utara yang Tak Takut Bertemu Banyak Orang Saat Pandemi, Intelijen Jepang Temukan Hal Mengejutkan, Kim Jong Un Telah Disuntik

Korea Utara mengklaim bebas dari kasus virus corona, tetapi telah mempertahankan tingkat kewaspadaan dan tindakan antivirus yang tinggi, termasuk memperketat perbatasannya sejak awal tahun ini.

Korea Utara juga menolak bantuan dari luar, dengan mengatakan, bantuan asing bisa meningkatkan risiko wabah virus corona di negaranya.

Pernyataan Kim Yo Jong tampaknya mencerminkan sikap Korea Utara dalam mendorong upaya antivirus sendiri dan menolak bantuan dari luar.

Baca Juga: Dikenal Sebagai Salah Satu Orang Terkaya di Korea Utara, Keponakan Kim Jong Un Menghilang Secara Misterius Setelah Bertemu CIA, Ini Kronologinya!

Pekan lalu, media lokal Pyongyang menuliskan bahwa pemerintah Korea Utara mengambil sikap waspada tingkat tinggi terhadap covid-19.

Selain itu mereka juga menangguhkan pengoperasian fasilitas umum seperti restoran dan pemandian umum untuk membatasi gerak warga Korut.

Baca Juga: Tak Ada Angin Tak Ada Hujan, Korea Utara Dilaporkan Siapkan 60 Senjata Nuklir dan 1 Juta Tentara untuk Perang, Ada Apa?

Pernyataan Kim Yo Jong muncul hampir enam bulan setelah dia mengeluarkan pernyataan dengan kata-kata kasar pada Juni lalu, yang mengancam akan meledakkan kantor penghubung antar-Korea karena marah atas pengiriman selebaran anti-Pyongyang oleh para pembelot di Korea Selatan ke Korea Utara.

(*)

Editor : Andreas Chris Febrianto Nugroho

Sumber : Yonhap, kcna

Baca Lainnya