6 Simpatisan Rizieq Shihab Tewas Ditembak, Keterangan Polisi dan FPI Berbeda, Aparat Punya Bukti Rekaman Suara: Nyata, Tidak Dikarang!

Selasa, 08 Desember 2020 | 08:42
(TRIBUN JABAR/GANI KURNIAWAN)

Imam Besar Front Pembela Islam (FPI), Habib Rizieq saat menyapa ribuan anggota FPI.

Sosok.ID - Enam simpatisan pemimpin Front Pembela Islam (FPI) Habib Rizieq Shihab (HRS), tewas tertembak di Jalan Tol Jakarta - Cikampek Kilometer 50, Senin (7/12/2020).

Peristiwa tersebut terjadi dini hari pada pukul 00.30 WIB.

Saat itu Habib Rizieq dan rombongan keluarga dalam perjalanan menuju tempat acara pengajian keluarga.

Bentrok antara aparat dan pengikut HRS terjadi, namun keterangan dari pihak kepolisian dan simpatisan Rizieq Shihab tidak sejalan.

Baca Juga: Sebut Kerumunan yang Terjadi di Acaranya di Luar Keinginan dan Tanpa Kesengajaan, Rizieq Shihab Minta Maaf dan Minta Masyarakat Perhatikan Protokol Kesehatan

Keterangan polisi

Dikutip dari Tribunnews.com, pihak kepolisian menuturkan, saat itu rombongan Polri sedang mengawal proses pemeriksaan Rizieq Shihab yang telah dijadwalkan.

Karena ada kabar pengerahan massa, polisi mengecek keadaan dan memantau simpatisan Rizieq Shihab.

Ada sekira 10 orang melakukan penyerangan terhadap polisi.

Mereka memepet mobil polisi dan melakukan tembakan, sehingga aparat melakukan tindakan tegas terukur.

Baca Juga: Sudah Jelas Dilarang Polda Metro Jaya, 78 Persen dari 3.500 Simpatisan FPI Justru Masih Ingin Rombongan Antar Habib Rizieq Shihab ke Polisi

"Tadi pagi sekitar pukul 00.30 WIB di Jalan Tol Jakarta - Cikampek KM 50 telah terjadi penyerangan kepada anggota polri yang melaksanakan tugas lidik terkait pemeriksa MRS yang dijadwalkan berlangsung hari ini jam 10.00 WIB," ujar Kapolda Metro Jaya Irjen Fadil di Polda Metro Jaya pada Senin.

Penjagaan dilakukan sebab beredar kabar bahwa akan terjadi pengerahan massa dalam proses pemeriksaan HRS atau yang disebut polisi MRS.

Rombongan anggota polisi itu lantas diserang, pengikut HRS bahkan menggunakan senjata api dan senjata tajam.

Baca Juga: Bak Jadi Tontonan Dunia, Gelut Nikita Mirzani vs Habib Rizieq Disorot Media Asing, Sebut Kelakuan Pemimpin FPI Memprihatinkan

"Ketika anggota mengikuti kendaraan yang diduga adalah pengikut MRS, kendaraan petugas dipepet. Lalu diserang dengan menggunakan senjata api dan senjata tajam," jelas Fadil.

"Anggota yang terancam keselamatan jiwanya karena diserang, kemudian melakukan tindakan tegas dan terukur," urai Fadil.

Dari 10 orang tersebut, 6 diantaranya tewas saat menerima tindakan tegas dari polisi. Sementara 4 lainnya kabur dari lokasi.

"Untuk kerugian yang dialami petugas adalah kendaraan rusak karena dipepet dan terkena tembakan dari kelompok yang melakukan penyerangan," lanjutnya.

Baca Juga: Sekonyong-konyong Pasang Baliho Habib Rizieq Tanpa Izin, Mayjen TNI Damprat FPI: Masang Ada Pajaknya, Jangan Seolah Paling Benar!

FPI klaim diserang lebih dulu

Berbeda dengan keterangan polisi, FPI mengaku diserang terlebih dahulu oleh kelompok yang disebutnya sebagai preman OTK.

Ketua Umum FPI Ahmad Shabri Lubis menduga kuat mereka yang menyerang simpatisan HRS adalah bagian dari operasi penguntitan dengan tujuan mencelakakan Rizieq Shihab.

"Dalam perjalanan menuju lokasi pengajian subuh keluarga tersebut, rombongan diadang oleh preman OTK (orang tak dikenal)," kata Shabri pada Senin, dikutip dari Kompas.com.

"Para preman OTK yang bertugas operasi tersebut mengadang dan mengeluarkan tembakan kepada laskar pengawal keluarga," katanya.

Adapun dalam peristiwa tersebut, Shabri menuturkan bahwa termasuk cucu yang masih balita turut terlibat dalam perjalanan menuju pengajian subuh itu.

Baca Juga: Di Acara Maulid Nabi, Jokowi Didoakan Pendek Umur oleh Habib Idrus, Tuai Kecaman: Ceramahlah yang Sejuk, Ajaran Agama Tidak Begitu

Bukti rekaman suara

Di sisi lain, Direktur Reserse Kriminal Umum (Dirreskrimum) Polda Metro Jaya Kombes Pol Tubagus Ade Hidayat mengatakan, terdapat bukti rekaman suara yang diduga dari HRS.

Voice note itu menginstruksikan agar simpatisan menyerang mobil aparat yang tampak mengikuti dari belakang.

"Ada bukti tentang voice note, bagaimana sedemikan rupa direncanakan untuk dipancing ke sana dan kemudian dipepet," ujar Tubagus, di hari yang sama dengan kejadian, menyadur dari Tribunnews.com.

"Semua terdatakan atau ternyatakan dengan jelas di dalam voice note itu," tegas Tubagus.

Baca Juga: Wagub DKI Jadi Bagian dari Kerumunan Acara Habib Rizieq, 3 Hari Kemudian Minta Perayaan Natal dan Tahun Baru Tak Timbulkan Keramaian

Tangkapan layar YouTube Kompas TV

Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Fadil Imran (kanan) dan Pangdam Jaya Mayjend TNI Dudung Abdurachman (kiri) menunjukkan barang bukti saat konferensi pers terkait penyerangan simpatisan pemimpin FPI Rizieq Shihab terhadap polisi. Konferensi pers digelar di Markas Polda Metro Jaya, Senin (7/12/2020).

Tubagus berpendapat, rekaman suara itu diinstruksikan saat mobil anggota kepolisian terlihat melakukan pemantauan.

"Sudah sangat diketahui oleh yang bersangkutan bahwa itu anggota kita (Polri). (Namun) tetap dilakukan upaya-upaya penyerangan oleh pihak mereka."

Tubagus bahkan menegaskan bahwa apa yang disampaikannya adalah fakta yang ditemukan di lapangan.

Tanpa dikurangi dan ditambahi.

"Itu nyata, tidak dikarang-karang dan itu terlihat terdengar dalam voice note tersebut, itu fakta-faktanya," tandasnya. (*)

Editor : Rifka Amalia

Sumber : Kompas.com, Tribunnews.com

Baca Lainnya