Sosok.ID - Bak sebuah cerita fiksi menjadi kenyataan, begitu mungkin yang bisa tergambarkan.
Sebuah klaim yang cukup mengejutkan dibuat oleh pejabat tinggi Amerika Serikat (AS).
Pernyataan tersebut diungkapkan pada hari Jumat (4/12/2020) setelah injelijen AS menemukan hal mengejutkan dari militer China.
Otoritas militer China disebut-sebut sedang mengembangkan prajurit super yang akan mengisi slot Tentara Pembebasan Rakyat milik mereka.
Baca Juga: NATO Melihat Kemajuan Militer China Sebagai Ancaman Serius
Pengujian manusia super ini diklaim AS sedang dilakukan oleh China demi mendapatkan prajurit perang tak terkalahkan.
Peningkatan secara biologis pun sedang dilakukan oleh pihak pemerintah China saat ini.
Hal itu diungkapkan oleh direktur intelijen nasional AS, John Ratcliffe melalui sebuah artikel.
Selain itu Ratcliffe juga menambahkan bahwa kini China jadi ancaman utama bagi keamanan nasional AS.
Baca Juga: Latihan Militer China, PLA Navy Kerahkan Kapal Pendarat Amfibi dan Serangan Marinir
Ungkapan itu dituangkan Ratcliffe dalam sebuah artikel di Wall Street Journal yang dikutip oleh NBC News.
Oleh karena itu, mantan anggota Kongres Partai Republik dari Texas itu mengatakan AS tak boleh berbaik hati untuk setiap tindakan China.
"Tidak ada batasan etika untuk mengejar kekuasaan di Beijing,"
Meski kabar mengenai manusia super buatan militer China telah menjadi perbincangan dunia internasional gegara ungkapan Ratcliffe tersebut, CIA masih bungkam.
Baca Juga: Keras! Pembom Nuklir B-1B Lancer USAF Langsung Labrak Latihan Militer China
ilustrasi tentara super
Lembaga intelijen resmi AS itupun masih belum menanggapi pertayaan banyak media mengenai gagasan gila yang disebut dilakukan oleh China tersebut.
Bahkan banyak pihak menganggap gagasan gila itu ditengarai terinspirasi dari kisah komik Marvel, Captain America.
Dalam kisah fiksi yang telah diangkat dalam film layar lebar tersebut menceritakan bagaimana AS menciptakan tentara super.
Penciptaan tentara super tersebut dilakukan menggunakan rekayasa genetik pada orang yang dipilih.
Kisah mengenai kapten Amerika itupun disebut-sebut menginspirasi banyak negara untuk menciptakan kekuatan militer melalui rekayasa genetik seperti yang diisukan tengah dilakukan oleh China.
Meski kedengarannya tidak masuk akal, klaim ini sebenarnya bukannya tanpa alasan.
Kembali pada tahun 2019, dua sarjana Amerika menulis makalah yang meneliti ambisi China untuk menerapkan bioteknologi dalam perang.
Baca Juga: China Bangun Sistem Pertempuran Baru untuk Menangkan Perang
Para sarjana juga menunjukkan tanda-tanda bahwa China tertarik menggunakan teknologi pengeditan gen untuk meningkatkan kinerja manusia .
"Ilmuwan dan ahli strategi militer China secara konsisten menekankan bahwa bioteknologi dapat menjadi 'komando strategis baru yang tinggi dari Revolusi masa depan dalam Urusan Militer,'"
Meski demikian, sampai saat ini otoritas resmi China belum menanggapi lontaran pernyataan mengejutkan dari pejabat AS tersebut.
(*)