18 Tahun Terus Dihantui Kemiskinan Sejak Merdeka dari NKRI, Timor Leste Habis Diporoti Pejabatnya Sendiri, Belum Dilantik Saja Sudah Terendus Jadi Koruptor

Sabtu, 21 November 2020 | 07:13
intisari

Bendera Timor Leste.

Sosok.ID-Delapan belas tahun berlalu sejak Timor Leste memisahkan diri dari Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

Sebelumnya meraih kemerdekaannya sendiri, Timor Leste adalah bagian dari Indonesia.

Namun sejak referendum PBB tahun 2002, Bumi Lorosae memutuskan untuk melepaskan diri dari NKRI dan menjadi negara merdeka.

Sudah hampir 21 tahun lamanya Timor Leste memutuskan memisahkan diri dari Indonesia dan menjadi negara sendiri.

Dengan demikian, negara tersebut sudah 18 tahun merdeka dari Indonesia jika dihitung sejak 2002.

Baca Juga: Tiap Tetes Peluh Perjuangan Merdeka dari NKRI Terasa Percuma, Timor Leste Nyatanya Bikin Pemudanya Kudu Minggat dari Negara Sendiri Demi Bisa Makan

Namun, negara kecil itu dipandang sulit untuk maju bahkan tercatat sebagai salah satu negara termiskin di dunia.

Dari 162 negara di dunia, Timor Leste menempati urutan ke-152 sebagai negara termiskin di dunia.

Padahal, negara tersebut memiliki cadangan minyak dan gas melimpah yang diprediksi bisa menghidupi rakyatnya.

Selain itu, menurut laporan AP News, kasus korupsi juga menjadi salah satu penyakit yang melekat di negara ini.

Baca Juga: Belasan Tahun Empot-empotan Sejahterakan Rakyat, Timor Leste Bantah Pengin Balik Gabung ke NKRI, Sosok Ini Bongkar Kondisi Ekonomi Bumi Lorosae

Tahun 2018, sebuah kasus korupsi menjelang pergantian pemerintahan juga terungkap secara gila-gilaan.

Pada tahun tersebut Presiden terpilih menolak melantik 11 menteri dan kabinet karena penyelidikan menunjukkan indikasi korupsi.

Korupsi terjadi di awal menjadi penghalang pemerintahan baru setelah kebuntuan politik terjadi berlarut-larut di negara tersebut.

Mantan Presiden dan pejuang kemerdekaan Jose Maria Vasconcelos, yang dikenal dengan Taur Matan Ruak dilantik sebagai Perdana Menteri tahun tersebut.

Setelah dirinya memenangkan mayoritas kursi parlemen dalam pemilihan 25 Mei 2018.

Baca Juga: Timor Leste Dianggap Masih Empot-empotan Sejahterakan Rakyat Pasca Merdeka dari NKRI, Ternyata Segini Pendapatan Pekerja di Bumi Lorosae

Presiden Francisco Guterres Lu Olo mengatakan delapan menteri yang dinominasikan, termasuk untuk keuangan dan pertahanan, dan tiga wakil menteri tidak dapat dilantik karena kantor kejaksaan sedang menyelidiki kasus korupsi terhadap mereka.

Beberapa juga memiliki dakwaan korupsi sebelumnya, katanya.

Pemilu bulan Mei 2018 menyusul runtuhnya pemerintahan minoritas yang hanya berkuasa beberapa bulan.

Meskipun awal yang goyah, Matan Ruak mengatakan pemerintahan baru akan menjadi "pemerintah percaya diri" yang membangun negara tanpa meninggalkan siapa pun.

"Saat kurangnya dialog, ketidakpatuhan, kebuntuan atau krisis, untungnya sudah lewat, dan diatasi oleh perilaku teladan dari berbagai partai dan pemimpin, dan oleh kematangan politik yang ditunjukkan oleh warga negara kita," katanya.

Baca Juga: Seolah Perjuangan Merdeka dari NKRI 18 Tahun Lalu Tak Ada Hasilnya, Rakyat Timor Leste Kuliti Borok Negara Sendiri: Kami Tak Punya Apa-apa Lagi!

Xanana Gusmao, yang memimpin partai terbesar dalam aliansi pemenang, tidak menghadiri upacara pengambilan sumpah.

Hal itu sebagai protes atas keputusan presiden untuk memblokir 11 calon dari 43 anggota Kabinet.

Timor Leste merupakan, bekas jajahan Portugis, diduduki oleh Indonesia selama seperempat abad.

Negara itu memperoleh kemerdekaan setelah referendum yang disponsori PBB pada tahun 2002.

Saat ini, negara berpenduduk 1,3 juta orang ini masih menghadapi kemiskinan ekstrim.

Baca Juga: Perkara Pangan Perjuangan Merdeka dari NKRI Nyaris Jadi Percuma,Timor Leste Hampir Bubar Diamuk Rakyat, Dianggap Gagal Sejahterakan Negara

Para pemimpin termasuk Gusmao, yang merupakan presiden pertama Timor Leste dari 2002 hingga 2007.

Juga menjabat sebagai perdana menteri dari 2007 hingga 2015, telah berfokus pada proyek infrastruktur besar-besaran untuk mengembangkan ekonomi.

Mendanai pembangunan dari pendapatan kekayaan minyak yang semakin menipis, tetapi kemajuan negara itu nyaris tidak terlihat.

Pemilihan presiden dan parlemen tahun 2018 adalah yang pertama diadakan tanpa pengawasan PBB.

(Afif Khoirul M)

Artikel ini telah tayang di Intisari Online dengan judul: Pantas Saja 18 Tahun Merdeka Timor Leste Susah Kaya, Pejabatnya Saja Gila-Gilan Lakukan Korupsi Belum Dilantik Sudah Terendus Sebagai Seorang Koruptor

(*)

Editor : Tata Lugas Nastiti

Sumber : Intisari Online

Baca Lainnya