Berkat Ingatan Masa Kecilnya di Sebuah Pasar Tradisional, Seorang Remaja Akhirnya Bertemu dengan Orang Tua Setelah Hilang di Jakarta Selama 11 Tahun

Senin, 12 Oktober 2020 | 16:00
JUSTIN SULLIVAN

Ilustrasi Google Maps. Berkat Ingatan Masa Kecilnya di Sebuah Pasar Tradisional, Seorang Remaja Akhirnya Bertemu dengan Orang Tua Setelah Hilang di Jakarta Selama 11 Tahun

Sosok.ID - Kisah mengharukan datang dari seorang remaja yang telah hilang selama 11 tahun.

Dirinya Hidup berpindah-pidah selama 11 tahun terakhir setelah hilang di Jakarta.

Bahkan ia sempat menjadi pengamen selama 2 tahun dan dirawat oleh warga sekitar tempatnya berdiam saat itu.

Kini dirinya bisa kembali bersama orang tuanya setelah 11 tahun terpisah.

Baca Juga: Hilang Selama 10 Tahun, Seorang Pria Ditemukan Mengenaskan di Loteng Rumah Mantan Pacarnya, Ternyata Ini yang Terjadi

Awal perjumpaan dirinya dengan orang tuanya itupun menjadi haru bagi keluarga bahkan tetangga sekitar rumah.

Ervan menceritakan, dirinya hilang di Jakarta saat masih usia 5 tahun.

Ketika itu dirinya sedang mengembalikan game watch ke tempat persewaan.

Ervan dihampiri oleh seorang pengamen untuk mengajaknya pulang ke rumah.

Baca Juga: Di depan Melaney Ricardo, Reino Barack Jujur Ungkap Sifat Luna Maya yang Buatnya Ogah Lanjutkan Hubungan dan Lebih Pilih Syahrini: Enggaklah

Bukannya diajak pulang, justru Ervan diajak pengamen itu untuk mengamen.

"Saya di jalanan (mengamen) sekitar dua tahun," terang dia.

Tidak sampai di situ, Ervan bersama pengamen yang menghampirinya setelah mengembalikan game watch ke Solo selama sebulan.

Habis itu kembali lagi ke Jakarta.

Baru sampai di Bogor, Ervan dan pengamen yang mengajak dirinya mendengar suara sirine milik Satpol PP.

Di Bogor ini ia ditinggal oleh pengamen yang mengajaknya lantaran takut tertangkap Satpol PP.

Namun Ervan hanya berdiam di masjid setempat hingga ditemui oleh ketua RT dan akhirnya diangkat sebagai anak asuh olehnya.

"Sekitar empat bulan Pak RT itu meninggal. Ada cucunya ingin mengasuh saya dan mengangkat saya anak asuh," tutur dia.

Baca Juga: Tak Habis Pikir, Orang Ini Relakan Tangannya Jadi Santapan 5.000 Nyamuk Betina, 16 mL Darahnya Langsung Hilang

Namun setelah tujuh bulan Ervan dibawa ke Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A) Dinas Sosial Kota Bogor.

"Ada pegawai P2TP2A ingin mengangkat saya jadi anaknya. Saya disekolahkan dipesantrenkan sekitar delapan tahun," ujar dia.

Ervan juga mendapat pelatihan kerja dari Dinsos Kota Bogor.

Bahkan, Ervan diterima magang kerja selama satu tahun dua bulan.

"Ada lagi dari (Dinsos) Kabupaten Bogor yang menunjuk saya. Saya ditanya sama petugas ingin ketemu orangtua tidak. Saya jawab iya," kata Ervan.

Ervan mendapat pelatihan kerja di PRSABH Kecamatan Cileungsi, Kabupaten Bogor selama dua tahun sampai akhirnya bisa dipertemukan kembali dengan keluarga.

Hanya berbekal aplikasi Google Map remaja yang telah menghabiskan beberapa tahun di Jakarta itu bisa bertemu orang tuanya.

Baca Juga: Dapat Bantuan Ratusan Triliun Rupiah Hingga Disebut Dana Abadi, Timor Leste Diprediksi Akan Hancur 10 Tahun Kemudian, Presiden pun Angkat Bicara!

(KOMPAS.com/LABIB ZAMANI)
(KOMPAS.com/LABIB ZAMANI)

Ervan Wahyu Anjasworo (17) bersama ayahnya Suparno di rumahnya Dukuh Panurejo RT 018, RW 006, Kecamatan Kedungupit, Sragen, Jawa Tengah, Jumat (9/10/2020).

Berkat bantuan Google Maps Street Review dari aplikasi Google dirinya bisa menemukan alamat tempat tinggal kedua orang tuanya.

Saat masih kanak-kanak Ervan tinggal di Dukuh Panurejo RT 018, RW 006, Kecamatan Kedungupit, Sragen, Jawa Tengah.

Ingatan masa kecil Ervan yang akhirnya menuntunnya bisa bertemu kedua orang tuanya yang tinggal di Sragen.

Kala ia masih kanak-kanak Ervan sering diajak oleh neneknya untuk berbelanja di sebuah pasar tradisional tak jauh dari tempat tinggalnya.

Baca Juga: Dikenal Kejam, Adik Perempuan Penguasa Korea Utara Hilang Misterius, Sempat Tambahkan Mata Pelajaran Tentang Kim Jong Un Bagi Siswa Sekolah Tiap Hari!

Pasar Gonggang menjadi titik awal Ervan mencari alamat kedua orang tuanya meski telah 11 tahun terpisah.

Saat berada di Panti Rehabilitasi Sosial Anak Berbadan Hukum (PRSABH) Kecamatan Cileungsi, Kabupaten Bogor, Ervan memulai mencoba mencari informasi mengenai keluarganya.

"September kemarin saya main komputer. Saya itu iseng-iseng (cari informasi) dengan membuka Google Maps," kata Ervan ketika ditemui Kompas.com di rumahnya Sragen, Jumat (9/10/2020).

Keisengannya itu akhirnya mengantarkan Ervan untuk bisa bertemu dengan keluarganya.

"Awalnya saya searching Google Solo. Saya lihat lagi Solo-nya ini ada Wonogiri, Boyolali, Sragen begitu. Saya telusuri satu persatu yang seingatnya itu Pasar Gonggang Sragen," sambung dia.

Anak kedua dari pasangan Suparno dan Sutanti kemudian mencari alamat Pasar Gonggang yang masih ia ingat.

Setelah menemukan alamat, Ervan pun memberitahu pekerja sosial panti.

Baca Juga: Ogah Kehilangan Bagian Tubuhnya karena Kecelakaan, Pria Ini Nekat Rebus dan Makan Jarinya yang Terputus,Ngaku Penasaran dengan Rasa Daging Manusia

Dari petugas sosial panti tersebut akhirnya menghubungi rekannya yang berada di Solo, Wonogiri dan beberapa wilayah lainnya di Sragen.

"Habis itu kepala panti menghubungi pihak dari Solo, Wonogiri dan wilayah di Jawa Tengah. Sampai akhirnya mengarah ke Sragen," terang dia.

Setelah itu, Ervan menerima kiriman foto-foto keluarga termasuk foto saat dirinya masih kecil dari Sragen. Ervan ingat foto-foto itu merupakan keluarganya.

Baca Juga: 'Saya Udah Selesai Urusan!', Inul Daratista Diperlakukan bak Pengemis oleh Nella Kharisma

"Saya hapal muka ayah saya gimana, muka ibu saya gimana dan muka saudara saya gimana," ujar dia.

Kepala panti tempat Ervan tinggal menghubungi Tenaga Kesejahteraan Sosial Kecamatan (TKSK) Sragen.

Tidak berselang lama, TKSK Sragen datang ke panti dan mengurus surat kepulangan Ervan.

(*)

Editor : Andreas Chris Febrianto Nugroho

Sumber : Kompas.com, TribunJateng.com

Baca Lainnya