Jangan Disepelekan! Ogah Ganti Masker Selama Berbulan-bulan, Orang Ini Meregang Nyawa Gegara Pendarahan Otak

Sabtu, 10 Oktober 2020 | 17:30
pixabay.com

Jangan Disepelekan! Ogah Ganti Masker Selama Berbulan-bulan, Orang Ini Meregang Nyawa Gegara Pendarahan Otak

Sosok.ID - Masker kini menjadi barang yang bisa dikatakan paling penting dalam kehidupan.

Hal tersebut lantaran pandemi dari virus corona atau covid-19 yang sedang melanda dunia.

Baik pemerintah maupun ahli kesehatan kini menganjurkan publik dunia untuk memakai masker.

Pemakaian masker tersebut dilakukan demi mencegah penularan covid-19 yang disebut cukup cepat.

Baca Juga: Tak Level Pakai Kain, Pria Ini Pakai Ular Hidup untuk Dijadikan Masker Saat Naik Angkutan Umum

Bahkan kini Otoritas Kesehatan Dunia (WHO) mengeluarkan anjuran mengenai masker yang bisa dipakai dan menangkal penyebaran covid-19.

Namun selain itu, para ahli kesehatan juga menghimbau untuk mengganti masker yang dipakai secara berkala.

Hal tersebut berkaitan dengan kebersihan masker yag bisa menimbulkan masalah baru bagi penggunanya.

Seperti apa yang dialami oleh salah seorang dokter muda belum lama ini.

Baca Juga: Video Detik-detik Perkelahian Salah Seorang Warga Gegara Tak Terima Ditegur Tak Memakai Masker Oleh Petugas, Begini Kronologinya!

Ia harus meregang nyawa setelah beberapa bulan tak mengganti masker yang ia kenakan.

Seorang dokter muda yang berasal dari Texas, Amerika Serikat (AS) ini meninggal dunia setelah alami pendarahan otak.

Pendarahan otak yang dialami oleh dokter tersebut setelah ditelusuri ternyata akibat pemakaian masker secara terus menerus.

Diketahui bahwa Adeline Fagan (28), seorang dokter yang berasal dari LaFayette, New York harus meregang nyawa.

Baca Juga: Alamat Malunya Bakal Teringat Seumur Hidup, Pengantin Pria Ini Viral Usai Dihukum Push Up di Pelaminan, Tamu Undangan Auto Terbahak-bahak

Awalnya ia tak pernah mengganti masker N95-nya selama berminggu-minggu bahkan yang terbaru diketahui ternyata berberapa bulan.

Adeline pun akhirnya diketahui terinfeksi virus corona akibat tak mengganti masker.

Tak hanya itu saja, penyakit itupun menggerogoti dirinya hingga mengalami pendarahan otak.

Diberitakan Daily Mail Rabu (7/10/2020), Fagan merawat pasien positif virus corona di ruang gawat darurat HCA Houston Healtchcare West, dan ia tertular Covid-19 pada Juli.

Baca Juga: Ogah Lagi Gunakan Masker Saat Berjualan, Pedagang Pasar Berlalasan Corona Telah Usai: Untuk Apa Pakai Masker, di Kantor DPRD Sudah Joget-joget Tak Pakai Masker...

(FACEBOOK via DAILY MAIL)
(FACEBOOK via DAILY MAIL)

Adeline Fagan (28) dokter muda yang tewas di Houston, Amerika Serikat, akibat pendarahan otak karena tak pernah mengganti masker N95-nya selama berbulan-bulan.

Keluarganya menyebut minimnya APD berpengaruh pada kematiannya, tapi tidak diketahui secara pasti bagaimana Fagan tertular virus bernama resmi SARS-CoV-2 tersebut.

"Adeline punya masker N95 dan namanya tertulis di atasnya," kata saudara perempuannya, Maureen (23) kepada The Guardian.

"Adeline memakai masker N95 yang sama selama berminggu-minggu, kalau tidak berbulan-bulan."

Menurut panduan Badan Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC), masker N95 bisa dipakai lagi paling banyak lima kali.

Baca Juga: Geger Video Wanita Diduga ART Sengaja Ambil Masker Majikan untuk Dimasukkan ke Dalam Celana Lalu Dikembalikan Lagi ke Kotaknya, Denny Cagur : Indahnya Berbagi Aroma

HCA Houston adalah bagian dari jaringan rumah sakit terbesar di "Negeri Paman Sam", HCA Healthcare.

Dalam beberapa bulan terakhir serikat perawat nasional mengeluhkan sejumlah pelanggaran terhadap protokol keselamatan tempat kerja, seperti memaksa staf yang terinfeksi virus corona untuk tetap bekerja.

Akan tetapi kepada The Guardian pihak rumah sakit mengatakan, tidak ada kebijakan untuk menggunakan masker secara berulang.

Baca Juga: Vokal Suarakan Anti Masker, Mantan Capres AS Tewas Terinfeksi Corona, Donald Trump: Dia adalah Patriot Amerika sekaligus Teman Baik Saya

"Protokol kami berdasarkan panduan CDC, termasuk rekan kerja menyerahkan masker N95 mereka setiap selesai shift, dan mendapat masker lain pada awal shift berikutnya," kata kepala petugas medis Dr Emily Sedgwick.

Adeline menjadi satu dari 25 tenaga medis yang harus meregang nyawa lantaran virus corona yang menjangkit dirinya saat sedang bertugas merawat pasien covud-19.

Baca Juga: Tak Gunakan Masker, Warga Korea Utara Bakal Dihukum Kerja Paksa Selama 3 Bulan oleh Kim Jong Un

Menurut laporan dari proyek Lost on The Frontline, usia rata-rata tenaga medis yang meninggal karena covid-19 adalah 57 tahun.

Pemakaman Adeline dikabarkan dilakukan pada hari Sabtu (10/10/2020).

(*)

Tag

Editor : Andreas Chris Febrianto Nugroho

Sumber Daily Mail, The Guardian, WHO