Achmad Yurianto Tegaskan Saat Makan Jangan Pernah Turunkan Masker! Corona Mengintai

Senin, 13 Juli 2020 | 19:42
DOKUMENTASI BNPB

Juru bicara pemerintah untuk penanganan virus corona Achmad Yurianto dalam konferensi pers di Graha BNPB pada Kamis (9/4/2020).

Sosok.ID - Corona di Indonesia per 13 Juli 2020 nyaris menyentuh angka 80 ribu kasus.

Ini adalah hal yang sangat mengkhawatirkan, mengingat banyaknya jalan raya yang masih ramai seolah tak terjadi apa-apa.

Ironisnya, tidak sedikit masyarakat yang mengabaikan protokol kesehatan Covid-19, salah satunya dengan mengabaikan pentingnya penggunaan masker.

Padahal Juru Bicara Pemerintah Penanganan Covid-19 Achmad Yurianto mengatakan berdasarkan penelitian bahwa penularan covid-19 paling banyak terjadi akibat tidak mengenakan masker ketika di luar rumah.

Baca Juga: Mati pun Tak Apa, Ilmuwan Pembelot ChinaKorek Borok Tiongkok di Amerika, Ungkap Kebenaran Corona

"Salah satu faktor yang menyumbang kasus positif terbanyak adalah ketidakdisiplinan menggunakan masker," ucap Yuri dalam konferesi pers dari Graha BNPB, Jakarta, Sabtu (11/7) lalu, dikutip dari Kompas.com.

"Karena itu, kami mengingatkan gunakan masker. Gunakan masker yang nyaman," lanjutnya.

Seperti diketahui, untuk mencegah corona kita dapat mengunakan masker kain maupun masker sekali pakai.

Penggunaan masker dipercaya mampu menekan laju infeksi virus corona yang kini telah terkonfirmasi menular melalui udara.

Baca Juga: Sok Jagoan Tantang Maut Hadiri Pesta Covid-19 untuk Buktikan Dirinya Kebal, Pria Ini Justru Tewas Usai Terinfeksi Virus Corona

"Masker kain sebenarnya memiliki kualitas yang cukup bagus, tapi jika desainnya terlalu ketat menutup hidung, ini juga membuat tidak nyaman," kata Yuri.

"Masker kertas atau yang digunakan tenaga medis itu juga menjadi salah satu contoh masker yang bisa digunakan."

"Saat ini kita sudah bisa mendapatkan di mana-mana dengan mudah. Karena itu, gunakan masker menjadi penting," tegasnya.

Ada hal yang perlu diperhatikan masyarakat demi mencegah penularan virus SARS-CoV-2 sehingga kita perlu menggunakan masker secara benar, dan bukan malah membahayakan.

Baca Juga: Jenderal Andika Perkasa Tetap Lanjutkan Kurikulum Meski 1.280 Orang di Secapa AD Terinfeksi Corona: Positif Itu Diagnosa, Secara Realita Tidak Ada Apa-apa

Yuri mengatakan, jangan menurunkan masker ke dagu, termasuk ketika akan makan.

Alasannya, jika masker diturunkan ke dagu justru akan membuat bagian dalam masker tercemar penyakit yang mungkin menempel di dagu kita.

Hal ini disampaikan Yuri dalam konferesi pers, Minggu (12/7).

"Menurunkan masker ke dagu itu sama dengan mencemari bagian dalam masker dengan penyakit yang mungkin nempel di dagu, sehingga kalau kemudian (masker) kita naikkan lagi ke atas itu tidak memberikan makna yang baik untuk kita," kata Yuri.

Baca Juga: Perhatikan! Imbauan Keliru WHO Bak Persulit Keadaan Dunia, Inilah 2 Kesalahan yang Jangan Sampai Terulang di Masa Depan, Baru Direvisi Usai Dihujani Bukti Ilmiah

Yuri mengimbau, jika memang terpaksa harus melepas masker, maka harus dilepas secara sepenuhnya, bukan diturunkan ke dagu.

Cara ini berlaku termasuk ketika seseorang hendak makan dan minum.

"Kalau memang terpaksa harus melepas masker, lepas. Jangan disangkutkan di dagu karena droplet kita atau kuman penyakit yang ada di luar yang mungkin nempel di dagu akan pindah ke bagian dalam dari masker kita," ujarnya.

Oleh karena wajib menggunakan masker, Yuri menyarankan agar masyarakat memilih masker yang nyaman. Supaya tidak terlalu sering melepasnya.

Baca Juga: Dipaksa Tutup Mulut, Ahli Virologi China Pertaruhkan Nyawa untuk Bongkar Kelakuan Pemerintah Tiongkok yang Diklaim Sengaja Tutupi Virus Corona

"Yang tidak nyaman akan membuat orang menjadi tidak bisa bertahan lama menggunakan masker. Oleh karena itu, pilihlah masker yang nyaman," kata dia. (*)

Editor : Rifka Amalia

Sumber : Kompas.com

Baca Lainnya